Sukses

Cara Mudah dan Murah Bebas dari Stroke

Stroke bisa dicegah apabila kita melakukan deteksi AF atau kelainan irama jantung. Bagaimana caranya? Seperti ini.

Liputan6.com, Singapura - Risiko kena stroke bisa berkurang dengan sering-sering mengecek denyut nadi. Itu merupakan langkah sederhana mencegah kita dari kelainan irama jantung (fibrilasi atrium/FA). FA adalah penyebab utama dari stroke.

Sebuah laporan cukup mengejutkan datang dari National Center for Biotechnology Information (NCBI) tahun lalu. Diperkirakan akan ada 72 juta orang di Asia yang mengalami FA pada 2050. Sebanyak 2,9 juta dari jumlah itu bisa kena stroke.

"Kita sering abai terhadap perubahan denyut nadi. Padahal itu adalah tanda bahwa sesuatu yang tidak beres sedang terjadi pada tubuh kita," kata Profesor Tan Ru San dalam acara Spotlight On Stroke di Carlton Hotel Singapura pada Selasa malam, 13 Maret 2018.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Terhindar dari FA Terhindar Pula dari Stroke

Konsultan Senior National Health Centre Singapura itu menekankan supaya tidak usah ragu meminta bantuan seorang pakar. Terutama jika perubahan denyut nadi atau denyut jantung bersamaan dengan kondisi tubuh yang akhir-akhir ini mudah sekali lelah. Jadi gampang capai, napas terasa lebih pendek, dan sering deg-degan.

Lebih cepat diketahui tentu saja akan jauh lebih baik. Penting untuk kita mendiagnosis AF karena kelainan irama jantung menyebabkan gumpalan darah terbentuk di jantung.

"Kalau setelah diperiksa ternyata memang benar AF maka dokter akan memberikan obat pengencer darah untuk diminum secara rutin. Agar tidak berlanjut sampai menjadi stroke," kata Tan menambahkan.

 

 

3 dari 3 halaman

Rutin Medical Checkup Terhindar dari Stroke

Deteksi lain yang bisa kita lakukan adalah dengan rutin medical checkup. Upayakan satu kali dalam satu tahun. Terutama mengecek kesehatan jantung.

Jangan abai dan cuek akan sinyal-sinyal yang sudah tubuh berikan. "Deteksi dini ini bisa mengurangi risiko stroke sampai 60 persen," kata Tan.

Periksa juga tekanan darah dan kadar gula dalam darah. Menurut Profesor Tan Ru San, 'tiga serangkai' yang terdiri dari kelainan jantung, darah tinggi, dan diabetes adalah faktor risiko dari stroke.

"Pola hidup sehat jangan lupa. Dan upayakan terhindar dari stres," kata Tan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Stroke adalah kematian jaringan otak (infark serebral) yang terjadi karena berkurangnya aliran darah dan oksigen ke otak.

    Stroke