Sukses

Pasien Gagal Ginjal karena Kanker Serviks Tidak Bisa Lakukan Transplantasi

Penderita gagal ginjal yang disebabkan oleh kanker serviks sangat tidak dianjurkan untuk melakukan transplantasi. Berikut penjelasan ahli.

Liputan6.com, Jakarta Gagal ginjal merupakan salah satu penyakit yang memiliki banyak faktor risiko, seperti hipertensi, diabetes, hingga kanker serviks pada wanita.

Pada umumnya, gagal ginjal dapat diatasi dengan melakukan transplantasi. Namun, dalam kasus tertentu, penderita gagal ginjal sangat tidak dianjurkan untuk melakukan tindakan yang umumnya dikenal dengan sebutan "cangkok ginjal" tersebut.

Ketua Departeman Obstetri dan Ginekologi FKUI-RSCM, Dr. dr. Suskhan Djusad, SpOG(K) mengungkapkan orang dengan kanker serviks stadium lanjut dapat menyebabkan gagal ginjal. Hal ini dikarenakan sel kanker sudah menyebar pada ginjal.

"Kalau sudah begitu, bahaya. Mau tidak mau ya pakai tindakan yang lain," ujar Suskhan pada Konferensi Pers memperingati Hari Ginjal Sedunia bertajuk "Ginjal dan Kesehatan Perempuan : Rangkul, Hargai, Berdayakan", Rabu (7/3/2018).

Terkait dengan hal tersebut, Suskhan mengatakan sebenarnya kanker serviks dan gagal ginjal dapat diatasi lebih dini. Untuk kanker serviks, perempuan dewasa dianjurkan untuk melakukan IVA, Pap Smear, dan tes lainnya. Sedangkan untuk gagal ginjal, dialisis dapat memulihkan dengan lebih cepat.

"Jika dideteksi dini, kanker serviks itu bisa diatasi dengan tindakan pembedahan. Kalau sudah menjalar ya susah," kata Suskhan.

 

Saksikan juga video berikut ini :

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Perempuan wajib kenali gejala kanker serviks sejak dini

Terkait dengan bahaya kanker serviks yang ternyata dapat menyebabkan gagal ginjal, Suskhan mengimbau pada para perempuan untuk melakukan deteksi dini. Hal ini karena kanker serviks terjadi pada jangka waktu yang lama, yakni lima sampai sepuluh tahun.

"Jika mengalami keputihan terus menerus, waspada. Langsung periksa ke dokter," tutup Suskhan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.