Sukses

Pengembangan Produk Alat Kesehatan di Indonesia Masih Rendah

Inovasi alat kesehatan di Indonesia terbilang masih kecil. Persentasenya pun hanya sekitar 6 hingga 8 persen.

Liputan6.com, Jakarta Inovasi alat kesehatan di Indonesia terbilang masih kecil. Persentasenya pun hanya sekitar 6 hingga 8 persen. Padahal, pasar alat kesehatan merupakan pasar yang besar.

Hal ini diungkapkan oleh Ir. Ahyahudin Sodri ST., MSc., ST dari Asosiasi Produsen Alat Kesehatan Indonesia, dalam konferensi pers IndoHCF Innovation Awards 2018 di Jakarta, Selasa (6/3).

Salah satu yang jadi kendala mengapa alat kesehatan di Indonesia masih lambat adalah karena proses pengembangan yang cukup lama. Termasuk dari sisi keamanan.

Selain itu, alat kesehatan juga harus memiliki nilai jual.

 

"Alat kesehatan harus memenuhi dua aspek. Aspek teknis dan aspek ekonomis, untuk alat kesehatan tidak mudah," kata Ahyahudin.

Walaupun begitu, Ahyahudin mengakui bahwa Indonesia sudah bisa mengekspor alat kesehatan. Terutama yang berupa hospital furniture dan consumable seperti sarung tangan.

"Tapi saya apresiasi pemerintah Indonesia sudah punya program bagaimana pengembangan alkes ini sampai tahun 2035."

Saat ini program tersebut diakui sudah terfokus pada teknologi menengah.

Beberapa perusahaan juga diakui sudah mampu membuat alkes seperti x-ray, peralatan laboratorium, hingga mesin anestesi

"Ini sinyal yang bagus," tambahnya.

Untuk ke depannya, Ahyahudin berharap masyarakat untuk bersabar hingga Indonesia mampu mengembangkan alat kesehatan yang high-tech.

Saksikan juga video menarik berikut ini:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

IndoHCF Innovation Awards

Indonesia Healthcare Forum kembali menggelar IndoHCF Innovation Awards. Penghargaan ini kedua kalinya diadakan di Indonesia.

Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memberikan penghargaan kepada instansi dan kelompok atau individu yang berhasil menjalankan program peningkatan pelayanan kesehatan melalui karya karya yang inovatif.

"Karya anak bangsa itu banyak, tetapi kurang ada yang mewadahi," kata DR. dr. Supriyantoro, Sp.P, MARS, ketua IndoHCF.

Adapun kategori penghargaannya adalah:

1. Inovasi Program Gerakan Masyarakat Hidup Sehat

2. Inovasi SPGDT (Sistem Penanggukangan Gawat Darurat Terpadu)

3. Inovasi Kesehatan ibu dan anak

4. Inovasi Alat Kesehatan

5. Inovasi ICT di bidang kesehatan

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.