Sukses

Peringatan Konten!!

Artikel ini tidak disarankan untuk Anda yang masih berusia di bawah

18 Tahun

LanjutkanStop di Sini

Perawat Tega Lecehkan Pasien Wanita, Psikolog: Mungkin lagi Horny

Perawat pria melakukan pelecehan seksual kepada pasien wanita. Psikolog menduga jika pelaku memiliki tingkat seksualitas yang tinggi.

Liputan6.com, Jakarta Menyeruaknya kasus pelecehan seksual yang dilakukan perawat pria terhadap pasien wanita, menjadi pekerjaan rumah buat pelaku industri rumah sakit di Indonesia.

Peristiwa memilukan yang terjadi di Rumah Sakit (RS) National Hospital Surabaya itu bukan tidak mungkin akan menimbulkan efek trauma berkepanjangan buat korban.

Bagaimana kasus pelecehan seksual ini ditinjau dari kacamata ilmu psikologi? Menurut Rena Masri M.Psi, ada something yang terjadi pada perawat yang melakukan aksi tidak senonoh ini.

Something yang dimaksud psikolog klinis ini adalah pelaku bisa saja memiliki masalah dalam perkembangan seksualitasnya.

"Ada sesuatu yang harus digali lebih dalam dari motif si pelaku. Misalnya seperti apa masa kecilnya, bagaimana pola asuhnya, sampai bagaimana perkembangan seksualitasnya. Apakah dia termasuk tipe yang gampang horny atau punya tingkat seksualitas yang tinggi," jelas Rena saat dihubungi Health-Liputan6.com, Jumat (26/1/2018).  

 

Simak juga video menarik berikut :

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Pengaruh nonton film porno?

 

Beberapa kemungkinan lain bisa mendasari perbuatan oknum perawat pria itu, salah satunya efek kebiasaan nonton film porno. Apalagi cara pelaku dalam menggerayangi bagian intim korban.

"Bisa banget itu terjadi. Fim porno membuat seseorang jadi mudah berimajinasi. Mungkin perawat pria melihat pasien ini cantik dan di otaknya sudah dipenuhi oleh adegan-adegan yang ia tonton di film dewasa. Jadi ketika ia melihat pasien cantik sedang tak berdaya, langsung terpikir niat untuk melecehkan," jelas psikolog klinis jebolan Universitas Indonesia ini

Sementara itu, menurut Harif Fadhillah, Ketua Persatuan Perawat Nasional (PPN), perawat pria itu adalah anggota dari PPN Jawa Timur. Kepada Health-Liputan6.com, ia menyatakan bahwa surat izin kerja perawat tersebut masih berlaku sampai 2020. 

"Sanksi bisa berupa nasehat sampai pemecatan sebagai anggota," kata dia.

3 dari 3 halaman

Pelaku tak kuat menahan hasrat seksualnya?

Ketika hasrat seksualitas seseorang sudah tinggi atau di ubun-ubun, biasanya seseorang akan segera mencari tempat penyaluran. Celakanya adalah, si perawat sudah tak memikirkan lagi apa dampak dari kesalahannya.

"Ada stimulus yang mengarah ke pelampiasan hasrat seksual dan di hadapannya ada pasien yang menurut dia menarik secara fisik. Dalam pikirannya mungkin pasien enggak akan menyadari perbuatannya karena dalam pengaruh obat bius. Saat ia terangsang, secara spontan ia langsung memegang bagian payudara korban," jelas psikolog yang hari ini merayakan ulang tahun ke-38. 

"Dalam kondisi hasrat seks menggebu, biasanya pelaku tidak akan berpikir panjang tentang akibat dari perbuatannya itu," sambungnya.

Di sisi lain, korban yang mengalami pelecehan seksual telah melaporkan peristiwa tersebut kepada Polrestabes Surabaya. 

"Korban tadi laporan ke kami. Korban didampingi kuasa hukumnya ke SPKT," ujar Kepala Polrestabes Surabaya, Kombes Rudi Setiawan melalui sambungan telepon, kepada Liputan6.com.

Dia menegaskan, petugas Satuan Reserse Kriminal sudah mendatangi pihak RS National Hospital Surabaya untuk mengonfirmasi. "Korban sudah dimintai keterangan," ujar Rudi.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.