Sukses

Bahaya Minuman Energi Bagi Anak

Minuman energi biasanya menjadi minuman pokok di kalangan mahasiswa dan anak-anak klub. Sebuah penelitian yang tercantum dalam jurnal Pediatrics terbaru menemukan, minuman energi ini cenderung berbahaya bagi kesehatan anak-anak.

Liputan6.com, Miami: Minuman energi biasanya menjadi minuman pokok di kalangan mahasiswa dan anak-anak klub. Sebuah penelitian yang tercantum dalam jurnal Pediatrics terbaru menemukan, minuman energi ini cenderung berbahaya bagi kesehatan anak-anak.Kandungan kafein dalam minuman tersebut malah membuat anak lelah.

Minuman ini memang dipasarkan untuk meningkatkan energi, daya tahan, dan meningkatkan kinerja. Namun minuman ini cenderung berbahaya bagi kesehatan, khususnya menghawatirkan bagi anak-anak dengan kondisi ADHD, diabetes, atau gangguan jantung.

Ketua Departemen Pediatri di University of Miami, Dr Steven Lipshultz, dan rekan-rekannya mengumpulkan semua penelitian mengenai efek kesehatan dari minuman energi dan menemukan bahwa tidak hanya 30% sampai 50% anak-anak yang mengonsumsinya. Sementara minuman tersebut dapat merugikan dengan tidak meningkatkan tingkat kinerja atau energi secara substansial.

Apa yang menjadi kekhawatiran dokter anak adalah kenyataan bahwa minuman energi yang diklasifikasikan sebagai suplemen, tidak mengikuti aturan Food and Drug Administration (FDA). Itu berarti mereka tidak mengikuti batas aman yang ditentukan FDA yang dapat berpotensi berbahaya bagi kesehatan, seperti kadar kafein (komponen utama minuman energi) yang harus diikuti.

Sebelum tahun 2010, pusat kontrol racun AS tidak melacak efek samping dari minuman energi khusus. Mereka hanya memonitor masalah yang timbul dari overdosis kafein. Ketika dikonsumsi dalam jumlah cukup tinggi selama jangka waktu yang cukup lama, kafein dapat menyebabkan perubahan dalam aliran darah dan mengurangi sensitivitas insulin, yang mempengaruhi kemampuan tubuh untuk mengatur gula dari makanan.

Di Jerman, para pejabat kesehatan telah melacak efek bagi kesehatan dari minuman energi sejak tahun 2002. Efek samping minuman tersebut antara lain kerusakan hati, kejang, denyut jantung yang cepat, gangguan pernapasan hingga kematian.

Penemuan yang juga mengejutkan, bahwa pengawasan kandungan minuman energi kurang, yang memungkinkan produsen minuman energi untuk memasukkan bahan-bahan potensial lain dalam produk mereka. Berdasarkan label pada kaleng mereka, misalnya, beberapa minuman energi mengandung kafein dua kali lipat sebagai stimulan NoDoz, kandungan kafein melebihi tiga kali lipat yang ditemukan dalam soda berkafein.

Minuman energi juga terkadang tak menyebutkan zat tambahan lainnya seperti guarana, yerba mate dan biji coklat (kakao). Secara umum, kafein dapat mengganggu tidur anak-anak, dan menyebabkan gabungan masalah energi karena kurang tidur juga bisa membuat anak lebih lesu dan lelah.

Beberapa anak yang mengonsumsi minuman energi ini berisiko menimbulkan efek samping, seperti anak-anak yang memiliki attention deficit hyperactivity disorder (ADHD) dan sedang pengobatan (mengonsumsi obat untuk terapi). Dengan tambahan stimulan dalam minuman berenergi terhadap obat-obatan, cenderung tidak dapat memproduksi efek yang diinginkan untuk meningkatkan konsentrasi.

Anak-anak dengan diabetes juga harus berhati-hati minum terlalu banyak minuman energi, karena beberapa dari minuman mengandung gula dan bahan-bahan lain yang dapat menyebabkan ketidakseimbangan dalam gula dan tingkat insulin.(HealthTime/MEL)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini