Sukses

Awas, Partikel Asap Rokok yang Menempel Bisa Mematikan

Partikel dari asap rokok sangat berbahaya, tak hanya bagi si perokok, tapi juga bagi orang di sekitarnya yang tak merokok.

Liputan6.com, Jakarta Partikel dari asap rokok sangat berbahaya, tak hanya bagi si perokok melainkan juga bagi orang di sekitarnya yang tak merokok. Pasalnya, partikel tersebut menempel di pakaian perokok dan benda lainnya.

Jika perokok duduk di sofa atau bersentuhan dengan orang lain, partikel bisa terhirup individu lain. Meski si perokok sudah tidak merokok lagi, partikelnya masih tetap menempel.

"Partikel asap rokok yang menempel ini namanya third hand smoke--zat-zat atau residu dari asap rokok yang tidak terlihat mata, yang menempel pada pakaian, selimut dan lain-lain. Ini bisa menempel di sofa, gorden, dan seprai," ucap Santi Martini dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga, ditulis Kamis (23/11/2017).

Ditemui usai acara bedah buku penelitian Health and Economics Costs of Tobacco in Indonesia di Kementerian Kesehatan, Jakarta, Santi mengungkapkan, kesadaran akan bahaya third hand smoke juga perlu digaungkan kepada publik luas.

Bahkan hanya bersentuhan dengan perokok, seseorang bisa langsung menghirup partikel asap rokok yang menempel.

 

Saksikan juga video berikut ini: 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Mengancam Jiwa

Penyakit yang ditimbulkan dari menghirup partikel asap rokok yang menempel pun berbahaya, seperti radang paru-paru. Jika tidak segera ditangani atau diabaikan, seseorang bisa meninggal.

Paparan partikel asap rokok dari baju sang ayah pada bayi pun bisa mengancam jiwa bayi. Bayi berpotensi terkena radang paru-paru jika menghirup partikel asap rokok tersebut.

Tak hanya third hand smoke, adanya asap rokok juga menyebabkan polusi udara di sekitarnya. Dalam hal ini, perokok menyebabkan polusi udara.

"Jadi, kalau ada yang merokok, kita (mau tidak mau) bakal menghirup asap rokok itu," ucap Santi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.