Sukses

Cara Orangtua Lindungi Anak dari Paparan Pornografi

Peran aktif orangtua dalam menghindarkan anak dari paparan pornografi amat dibutuhkan.

Liputan6.com, Jakarta Potensi anak terpapar pornografi di zaman modern semakin besar. Riset yang dilakukan Nielsen di 2014 saja menunjukkan industri pornografi di internet terus membesar. Hal ini menjadi tantangan bagi orangtua untuk menjaga buah hati dari paparan pornografi.

Peran aktif orangtua dalam menghindarkan anak dari paparan pornografi amat dibutuhkan. "Dunia online itu seperti jalan raya bagi anak, dan Anda sebagai orangtua perlu terlibat di dalamnya," kata Kepala Parent Zone, Vicki Shotbolt.

Berikut beberapa langkah yang perlu dilakukan guna mencegah atau meminimalisir paparan pornografi pada anak dari gawai mengutip Independent, Senin (18/9/2017).

Anak di bawah lima tahun

Saat ini, anak-anak usia dua tahun sudah canggih memainkan ponsel atau ibunya. Tak perlu diajari, mereka bisa klik sana dan sini. Nah, berikut yang perlu dilakukan guna mencegah mereka dari paparan negatif dunia internet:

1. Mulai dari bagian pengaturan. Di banyak ponsel serta PC ada beberapa filter serta aplikasi yang membatasi akses anak membuka sesuatu. Di Youtube juga ada fitur Safety Mode sehingga tidak akan menampilkan video tak layak bagi anak.

2. Gawai memiliki kata sandi atau PIN yang anak tidak ketahui. Sehingga setiap kali memakai gawai ibu atau ayah, dia otomatis meminta izin terlebih dahulu.

3. Periksa batas usia serta deskripsi pada aplikasi game atau film online sebelum mengunduh. Jika aman untuk anak, baru unduh.

4. Jelaskan aturan bermain gawai Anda pada anak ke pengasuh atau kakek dan nenek.

5. Di bagian halaman muka PC atau ponsel merupakan permainan yang anak sukai.

6. Dampingi, saat anak memainkan gawai.

 

 

Saksikan juga video menarik berikut:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Usia 6-9 tahun

1. Atur komputer dan ponsel aman untuk anak lewat Parental Controls. Mesin pencari yang digunakan pilih yang aman untuk anak-anak seperti Kiddle dari Google. Mesin pencari ini akan memblokir situs-situs yang tak bersahabat untuk anak

2. Punya daftar situs-situs mana saja yang boleh dikunjungi. Lalu, beritahu anak bahwa dia tidak boleh memberitahu informasi pribadi seperti nama lengkap, alamat, sekolah saat di dunia maya.

3. Tentukan batas waktu untuk internet-an dan bermain gim.

4. Pastikan konten atau aplikasi yang diunduh sesuai usai.

 

3 dari 4 halaman

Usia 10-13 tahun

1. Sebelum mereka bisa mengakses gawai dan ponsel, beritahu anak batasan-batasannya.

2. Diskusikan kepada anak bahwa tidak semua hal bisa diunggah ke internet. Beritahu mereka apapun yang dilakukan di internet, bakal meninggalkan jejak digital.

3. Secara rutin diskusikan apa saja yang biasa mereka lakukan saat berselancar di dunia maya atau saat menggunakan gawainya.

4. Usia minimal memiliki Facebook dan Youtube adalah 13 tahun. Jadi, berikan informasi kepadanya akan batasan tersebut.

4 dari 4 halaman

Usia 13 tahun ke atas

1. Sesuaikan pengaturan Parental Controls sesuai kematangan anak.

2. Tidak ada kata terlambat mengingatkan batasan ke anak soal aturan berinternet.

3. Ajak anak mengobrol lalu ajak anak untuk menceritakan hal apa saja yang dilakukan dengan gawainya.

4. Diskusikan apa yang mereka lakukan dengan media sosial. Biarkan anak bercerita, termasuk bila mereka menceritakan soal bullying atau hal-hal berbau pornografi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.