Sukses

Pelumas dari Cairan Lambung Babi untuk Atasi Mata Kering

Peneliti temukan pelumas sintetik untuk atasi mata kering pada pengguna lensa kontak.

Liputan6.com, Jakarta Para pengguna lensa kontak mungkin sudah paham dengan iritasi mata kering dari penggunaan lensa kontak. Selain mengganggu, kekeringan itu juga bisa merusak jejaring mata.

Para ilmuwan di Technical University of Munich (TUM) mengatakan mereka telah menemukan cara lebih baik untuk menghindari bahaya itu dengan penggunaan pelumas jenis baru terbuat dari molekul yang ada di lambung babi agar mata tetap aman dan nyaman.

Dikutip dari New Atlas pada Kamis (3/8/2017), secara umum permukaan mata manusia terus dilumasi antara lain oleh molekul MUC5AC. Molekul itu ditemukan dalam air mata dan juga lambung serta usus. Molekul itu menjaga kenyamanan mata dan kelembapannya karena kemampuannya mengikat air dalam jumlah besar.

Pada beberapa orang, cairan air mata tidak mengandung cukup banyak mucin sehingga mata menjadi kering. Hal demikian menjadi masalah bagi orang yang menggunakan lensa kontak dan memerlukan pelumas pelindung untuk menghindari cedera dari lensa plastik.

Di situlah peran pelumas sintetis untuk menghindari mata kering. Tapi ada masalah, demikian menurut para peneliti TUM. Kebanyakan pelumas sintetis dibuat berdasarkan zat asam hyaluronik yang secara alamiah tidak ada pada mata. Pelumas sintetis juga harus secara teratur diteteskan pada mata, hingga beberapa kali dalam sehari.

Menurut tim dari TUM, ada cara yang lebih baik untuk melakukan pelumasan, yaitu dengan menggunakan pelumas yang lebih alamiah dan dapat diteteskan sekali saja pada lensa kontak untuk memberikan perlindungan dalam waktu yang lebih lama.

Walaupun tidak benar-benar serupa dengan mucin MUC5AC, ada molekul mucin yang secara struktur mirip yang ditemukan dalam perut babi. Tim ilmuwan itu berhasil melakukan isolasi sejumlah besar mucin untuk keperluan penelitian. Proses itu dilakukan dengan tidak mengubah molekul dan menjaga sifat utamanya sebagai pelumas alamiah.

Oliver Lieleg dari TUM menjelaskan, "Kebanyakan mucin yang tersedia secara komersial – yang sudah banyak dipakai untuk perawatan kekeringan mulut – telah kehilangan kemampuan itu sebagaimana kami tunjukkan dalam serangkaian eksperimen."

"Oleh karena itu, mucin komersial tidak cocok untuk perawatan mata kering."

Tim itu kemudian melakukan tes pada mata babi dengan menggunakan mucin dari babi untuk melumas lensa kontak, lalu memantau unjuk kerjanya. Tim melaporkan bahwa lensa itu tidak menyebabkan kerusakan jejaring, dan menduga bahwa merendam lensa dalam solusi mucin semalaman cukup untuk menghindari masalah-masalah terkait dengan mata kering.

Benjamin Winkeljann, penulis utama dalam penelitian, menjelaskan, "Kami telah menunjukkan bahwa mucin secara pasif menempel pada materi lensa kontak dan membentuk lapisan pelumas antara lensa kontak dan kornea."

Para peneliti mengatakan bahwa manfaat utama pendekatan ini adalah bahwa molekul mucin ini mirip dengan molekul alamiah yang ditemukan pada air mata dan tidak memerlukan penerapan berulang sepanjang hari.

Penelitian pada manusia memang masih jauh dan tim itu sedang melakukan uji lanjutan teknologi itu pada hewan-hewan laboratortium. Penelitian ini sudah diterbitkan dalam jurnal Advanced Materials Interfaces. 

 

Saksikan juga video berikut ini: 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Mata kering adalah suatu gangguan pada permukaan mata yang ditandai dengan ketidakstabilan produksi dari lapisan air mata.

    Mata Kering