Sukses

Di Balik Tren dan Kontroversi Mainan Fidget Spinners

Fidget Spinners diklaim dapat menenangkan anak dengan gangguan perhatian (ADHD). Tapi kenapa jadi kontroversi?

Liputan6.com, Jakarta Mainan yang kini sedang tren, Fidget Spinners, diklaim dapat menenangkan anak dengan gangguan perhatian (ADHD), kecemasan dan autisme. Namun, tak sedikit juga yang menilai mainan ini cukup berbahaya.

Terlepas dari kegunaannya, mainan ini cukup membuat penasaran anak-anak lainnya. Seorang kepala sekolah dasar di Amerika, Kate Ellison, mengatakan mainan ini cukup menganggu meskipun dia tak menampik anak-anak dengan kebutuhan khusus jadi tak terlalu gelisah.

Di sisi lain, seorang blogger, orang tua yang memiliki anak autisme, justru sangat memuji mainan ini. "Fidget Spinners lebih banyak mengarah pada pelepasan stres," katanya.

Meski demikian, sekolah di Amerika dan Inggris saat ini melarang anak-anak untuk membawa Fidget Spinners, termasuk di Massachusetts , Brooklyn , New York, Florida, Chicago, Illinois, dan Manchester, Inggris.

"Fidget Spinners bukan mainan. Tapi bisa digunakan sebagai strategi sukses mengurangi kecemasan pada anak," ujar seorang terapis, Claire Heffron. Namun, para guru mengatakan, kebanyakan anak jadi fokus main Fidget Spinners dibandingkan mengikuti pelajaran di kelas.

Psikolog klinis, Mark Rapport, menduga mainan kecil ini tidak akan banyak membantu anak-anak dengan ADHD. Mainan ini bahkan disebut mengganggu secara visual. sehingga wajar jika anak-anak jadi tidak fokus pada pelajaran.

"Anak-anak dengan ADHD lebih butuh gerakan yang lebih besar, seperti misalnya mengendarai sepeda statis, duduk di bola dan sebagainya," ujar Rapport. 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Bahaya untuk sebagian anak

Sebuah laporan mengejutkan dilayangkan seorang pengacara, Tamara Rubin. Dia menemukan jumlah timah yang luar biasa tinggi yang dinilainya berbahaya bagi anak. Namun sayang, laporannya ini tidak terbukti.

Perhatian yang lebih besar justru pada risiko anak-anak tersedak, tulis Komisi Keamanan Produk Konsumen AS.

Livescience mencatat beberapa tips yang bisa Anda perhatikan agar anak-anak tetap aman:

- Ikuti petunjuk label usia

- Perhatikan petunjuk cara bermain

- Periksa bagian yang rusak

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.