Sukses

Tak Cuma Orang Dewasa, Bayi pun Butuh Camilan

Camilan atau selingan makanan tak hanya dibutuhkan orang dewasa, tapi juga bayi di atas tujuh bulan. Bagaimana cara memilihnya?

Liputan6.com, Jakarta Camilan atau selingan makanan tak hanya dibutuhkan orang dewasa, tapi juga bayi di atas tujuh bulan. Selain membuat asupan nutrisi terlengkapi, camilan juga mampu memberi merangsang motorik halus pada bayi.

"Memasuki akhir usia tujuh bulan, bayi mulai mengkoordinasikan gerak motorik halus seperti menjimpit. Dari camilan anak bisa dirangsang kemampuan motorik halusnya," kata dokter spesialis anak Margareta Komalasari.

Namun camilan untuk bayi tidak boleh sembarangan, ukuran dan teksturnya harus disesuaikan dengan tahap perkembangan bayi. "Camilan atau makanan yang dikonsumsi bayi itu tidak boleh lebih kecil dari jari tangan karena takut tersedak bila dimakan. Jika pun kecil, pastikan yang mudah lumer di mulut," pesan wanita yang akrab disapa Ata ini.

Pemberian camilan sebaiknya konsisten sesudah dua jam makan utama. Jangan pula kebanyakan nanti kenyang. Camilan bayi yang sehat itu mengandung mikronutrien dan makronutrien. Pastikan tidak mengandung pewarna, pengawet, dan penguat rasa.

"Camilan itu memang bukan makan utama. Hanya sekitar 30 persen dari total asupan makanan bayi sehari-hari," katanya.

Promina Puffs merupakan salah satu alternatif camilan bagi bayi di atas delapan bulan. Terbuat dari bahan alami yakni beras, gandum, dan buah asli. Bentuknya pun imut seperti bunga dengan ukuran kecil tapi mudah lumer di mulut.

"Promina Puffs ini lumer dalam waktu lima detik, jadi tidak perlu takut tersedak. Selain itu dilengkali pula dengan 7 vitamin, zat besi, kalium, omega 3 dan 6 yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak," kata Head of Marketing Indofood CBP Nutrition and Special Food Division, Susan Ernawati pada peluncuran Promina Puff di Jakarta pada Rabu (7/6/2017).

Produk camilan ini tersedia dalam dua varian yakni pisang dan blueberry. Aroma kedua buah ini begitu terasa karena Promina Puffs terbuat dari bahan asli. "Dari aromanya saja, bayi bisa dirangsang indra penciumannya," kata psikolog anak, Novita Tandry di kesempatan yang sama. 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.