Liputan6.com, Jakarta Kini banyak pembalut dengan aneka variasi kandungan, di antaranya daun mint dan daun sirih. Produk tersebut digadang-gadang mengandung antibakteri. Namun sesungguhnya, dalam menjaga kebersihan area vagina dari bakteri atau kuman, bukan dari pembalut yang dipakai, melainkan cara wanita tersebut menjaga kebersihan area vagina.
"Enggak perlu sebenarnya (pembalut mint atau daun sirih). Yang paling penting dalam menjaga higiene dengan minimal enam jam sekali mesti ganti pembalut, itu yang bikin tetap bersih," kata Satgas Remaja IDAI, Frida Soesanti.
"Mau pakai pembalut mint atau bukan, ya enggak ada keuntungan sama sekali (kalau jarang diganti)," kata dia menambahkan.
Advertisement
Dalam mencari pembalut, Frida menyarankan cari yang paling pas. Antara wanita satu dengan lain memiliki kecocokan yang berbeda. Nah, setelah nyaman memakai pembalut tersebut, rutin ganti pembalut minimal enam jam sekali.
Saat buang air kecil atau mengganti pembalut, pastikan membersihkan area vagina dengan air bersih. Lalu dikeringkan dengan tisu atau handuk bersih.
"Kalau habis cebok enggak dikeringin terus enggak ganti pembalut juga basah kana, lembap kan, bisa infeksi," kata dia.
Bila infeksi kuman terjadi tidak hanya di sisi luar organ intim melainkan bisa masuk ke dalam. "Kalau infeksi di saluran reproduksi itu bisa naik ke atas. Bakteri bisa terus ke rahim itu juga bisa infeksi yang menurunkan kemampuan untuk reproduksi, punya anak. Kenapa? Ya karena pernah ada infeksi di situ. Walau enggak semuanya begitu," kata dokter Frida.