Sukses

Makna Tulisan Tangan Ahok dari Surat yang Dibacakan Veronica Tan

Liputan6.com, Jakarta Tubuh boleh terkekang, tapi keberanian Ahok dalam mengambil risiko dan bertindak masih sama. Gubernur DKI Jakarta nonaktif ini hanya masih bingung mesti mulai dari mana.

"Dari beberapa tanda (yang ada di tulisan tangan Ahok), tampak kalau dia adalah sosok yang punya goals jangka panjang," kata grafolog, Deborah Dewi, setelah melihat sepucuk surat tulisan tangan Ahok yang dibacakan Veronica Tan, Selasa, 23 Mei 2017.

Analisis tulisan tangan Ahok dilakukan spontan. Untuk menjabarkan setiap pola dari tulisan yang ada di surat tersebut, Debo harus membuat ilustrasinya terlebih dulu. Akan tetapi dari pola pendukung yang ada, Ahok yang semula dikira bakal down, terpukul, dan menyerah, ternyata masih sosok yang sama sebelum dia dipenjara.

"Beliau masih punya optimisme. Tujuan hidup juga masih sangat besar. Tidak ada tanda-tanda trauma psikis," kata Debo saat dihubungi Health Liputan6.com pada Rabu (24/5/2017)

Debo pernah menganalisis tulisan Ahok tiga tahun silam. Kala itu pria berkacamata ini masih menjabat sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta, menemani Jokowi. Menurut Debo, tulisan Ahok yang terdahulu cukup rapi. Dia tahu harus bertindak dari mana, pun eksekusinya.

"Kalau tulisan tangan yang sekarang, terlihat lumayan emosional. Namun, dari pola tulisan yang paling menonjol, keberanian dia dalam bertindak masih sama," kata Deborah Dewi.

Keadaan yang tengah menimpanya saat ini tak membuat nyalinya menciut. Peristiwa pahit di dalam hidupnya ini pun tak membuat Ahok kehilangan tujuannya.

"Aku senang lihatnya. Memang dia tertekan, tapi tidak trauma. Goals-nya juga masih besar. Enggak patah semangat ternyata dia," kata Debo.

"Untuk jangka panjang, aku melihatnya dia tak akan menyerah. Kalaupun misalnya dia berhenti, nuraninya tetap mudah terusik," kata Deborah Dewi.

Ahok adalah sosok yang memiliki unsur Garland di tulisannya. Sudah bisa dipastikan orang tersebut sangat piawai dalam berdiplomasi.

Sewaktu menganalisis tulisan Ahok untuk pertama kali pada Juni 2013, Debo mengatakan bahwa Ahok bisa menjadi "musuh" bersama. "Secara content, dia oke. Hanya packaging saja yang belum mengindonesia (mengikuti karateristik stereotype orang Indonesia)," kata Debo.

Dari tulisan tangan pun Debo menyebut Ahok adalah "orang gila".

"Demi tegaknya norma sosial yang benar, He will do anything. Why? Karena itu menyangkut pride beliau," Debo menambahkan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.