Sukses

Langkah Penanganan Malaria pada Ibu Hamil di NTT

Penanganan malaria terhadap ibu hamil masih terus digalakkan di Nusa Tenggara Timur.

Liputan6.com, Jakarta Ibu hamil perlu menjaga kesehatan, baik dari segi asupan makanan dan pencegahan terhadap berbagai penyakit, terutama malaria. Penanganan malaria terhadap ibu hamil masih terus digalakkan di Nusa Tenggara Timur.

Nusa Tenggara Timur termasuk wilayah Indonesia Timur yang endemik malaria. Data dari Kementerian Kesehatan RI Direktorat Jendral Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, kasus malaria di NTT pada 2013 tercatat 88.513. Angka tersebut mengalami penurunan pada tahun 2014 menjadi 72.765, lalu turun menjadi 36.128 kasus pada 2015. 

Penanganan malaria pada ibu hamil dilakukan dalam beberapa tahap. Pertama, ibu hamil didata dan diminta melakukan screening. Pemeriksaan ini merupakan pemeriksaan awal, apakah ibu hamil yang diperiksa itu positif atau negatif menderita malaria.

”Kalau hasilnya positif, kami segera menangani dengan pemberian obat. Selain itu, baik ibu hamil yang menderita malaria atau tidak, pemberian kelambu berinsektisida dilakukan. Kelambu ini efektif untuk mencegah ibu hamil dari gigitan nyamuk,” jelas Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Belu, Theresia Sahik kepada Health-Liputan6.com, Kamis(4/5/2017)kemarin di Kantor Bupati Kabupaten Belu.

Agar ibu hamil yang sehat tak terkena malaria, asupan makanannya pun turut dipantau. Pantauan asupan ini merupakan langkah untuk meningkatkan daya tahan tubuh ibu hamil.

”Awal yang utama itu kesehatan ibu hamil yang perlu dijaga dan ditingkatkan. Kalau sudah sehat berarti ibu hamil terhindar dari segala penyakit, terutama malaria,” jelasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini