Sukses

Apoteker Harus Berikan Pelatihan Pertolongan Pertama Asma

Desakan ini muncul dari Dewan Asma Nasional Australia setelah tragedi badai asma di Victoria yang menelan enam korban jiwa.

Liputan6.com, Jakarta Dewan Asma Nasional Australia mendesak para apoteker di sana agar memberi pelatihan singkat mengenai pertolongan pertama asma kepada pasien dan keluarganya. 

Perintah ini muncul setelah diketahui ada enam orang yang meninggal dunia saat terjadinya tragedi "badai asma" yang menerjang kawasan Victoria pada Minggu, 27 November 2016. 

Jumlah warga yang meninggal jadi bertambah dikarenakan paramedis dan rumah sakit kewalahan meladeni panggilan telepon yang melaporkan masalah pernapasan.

Fenomena hujan deras dan angin kencang ini terjadi pada Musim Semi yang membuat serbuk sari menjadi basah, terpecah, yang memudahkan masuk ke dalam paru-paru warga. Mereka yang alergi serbuk pun menjadi sulit bernapas.

Direktur Dewan Asma Nasional Australia, Stephen Hughes, mengatakan, bantuan dari apoteker membuat warga lebih siap dalam mengatasi keadaan darurat asma yang bisa terjadi kapan saja.

"Ini penting agar orang tahu bagaimana mengenai serangan asma dan bagaimana pula meresponsnya," kata Stephen dikutip dari AJP, Selasa (2/5/2017)

Menurutnya, bantuan dari apoteker tidak bisa sebatas mengeluarkan pereda asma saat hal-hal semacam ini terjadi. Penting untuk meluangkan waktu, bertanya kepada pasien atau keluarganya, apa mereka tahu bagaimana mengenali asma dan cara menanganinya?

Serangan asma yang serius, lanjut Stephen, bisa mengancam jiwa dan memiliki konsekuensi. Dengan lebih banyak orang tahu mengenai pertolongan pertama asma, kehidupan pasien asma pun "tak terancam".

"Ide yang bagus adalah, keluarga penderita asma memiliki poster pertolongan pertama asma, yang dipajang di rumah mereka. Yang mudah mereka ikuti dan pahami di waktu-waktu yang mendesak," katanya lagi.

Pelatihan singkat yang nantinya akan dilakukan para apoteker ini juga mencakup cara menggunakan inhaler Bricanyl atau Symbicort untuk pertolongan pertama asma.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini