Sukses

4 Faktor yang Membuat Pasien Kanker Susah Sembuh

Apa yang menyebabkan mayoritas pasien datang pada stadium lanjut?

Liputan6.com, Jakarta Kanker merupakan penyakit sistemik dan kompleks. Maka itu perlu penanganan yang tepat dan dini untuk mencegah stadium lanjut.

Sayangnya, seperti disampaikan Ketua Perhimpunan Hematologi dan Medical Oncology (PERHOMPEDIN), Prof. Dr. dr. Arry Harryanto Reksodiputro, SpPD-KHOM, angka kematian akibat kanker yang tinggi sangat berkaitan dengan penemuan penyakit dalam stadium lanjut.

"Pada stadium lanjut, sel-sel kanker telah menyebar, sehingga lebih sulit disembuhkan dan cenderung memiliki prognosis yang buruk," katanya melalui keterangan pers The Role of Internist in Cancer Management yang ke-5 (ROICAM 5), Jumat (7/4/2017).

Arry menyontohkan, angka harapan hidup lima tahun kanker payudara misalnya: stadium 0 atau I nyaris 100%, stadium II 93%, stadium III 72%, stadium IV 22%.

Lantas, apa yang menyebabkan mayoritas pasien datang pada stadium lanjut? Menurut Arry, ada beberapa faktor yaitu:

1. Rendahnya kesadaran masyarakat akan kanker

2. Menjamurnya pengobatan alternatif yang belum terbukti secara ilmiah

3. Mitos dan tabu yang beredar luas mengenai kanker

4. Kurangnya fasilitas kesehatan dan tenaga kesehatan yang memadai di daerah terpencil

Belum lagi, kata dia, di Indonesia, lebih dari 70 persen pasien kanker mengalami kematian atau kesulitan keuangan dalam tahun pertama setelah diagnosis.

Selain beban fisik, sosial, dan ekonomi yang semakin meningkat, kompleksitas penatalaksanaan kanker juga menjadi tantangan tersendiri. Pengobatannya tak jarang melibatkan berbagai disiplin keilmuan di sepanjang continuum of care, mulai dari pembedahan, kemoterapi, radioterapi, hingga palliative care.

Untuk itu, dibutuhkan pendekatan holistik agar pasien bisa mendapatkan pelayanan kesehatan yang maksimal. Tim multidisiplin menjadi solusi yang tepat untuk memberikan pelayanan kesehatan maksimal bagi para pasien kanker. 

Dalam kesempatan ini, para ahli hematologi onkologi medik yang tergabung dalam PERHOMPEDIN berkomitmen untuk membangun jembatan yang menghubungkan berbagai disiplin ilmu dalam penatalaksanaan kanker di Indonesia melalui pendekatan multidisiplin.

Selain memperkuat kerja sama antar tenaga kesehatan, kebersamaan yang dimaksud juga mencakup kolaborasi dengan segenap pemangku kepentingan terkait masalah kesehatan, termasuk pemerintah dan pihak swasta.

Hal ini pula yang mendorong ROICAM kali ini mengambil tema “Giving Hope through Togetherness" agar para tenaga kesehatan profesional dapat memberikan harapan kepada pasien dan keluarga penderita kanker melalui kerja sama yang baik dan kebersamaan.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini