Sukses

Menyapih Anak Jangan Curang dan Terburu-Buru

Ketika akan menyapih, hal curang seperti memberikan rasa pahit di bagian puting susu kerap dilakukan ibu. Padahal, itu tidak dianjurkan.

Liputan6.com, Jakarta Menyapih merupakan proses menghentikan pemberian ASI pada anak secara perlahan. Dalam proses ini, banyak ibu yang tak jarang mengalami kesulitan. Dan, tak sedikit pula ibu yang curang dengan memberikan rasa pahit di bagian puting susu. 

Cara itu sungguh disayangkan karena tidak dapat menyelesaikan masalah secara tepat. Justru anak akan mendapat pengalaman buruk, dan secara tak langsung ibu telah berbuat kesalahan. Padahal, menyusui sejatinya adalah merekatkan ikatan antara ibu dan anak.

Dokter spesialis anak dari Tiga Generasi, Wiyarni Pambudi, mengatakan, cara yang bisa dilakukan dalam memudahkan proses ini adalah komunikasi antara ibu dan anak, dengan melibatkan peran keluarga.

"Anak dari bayi sebenarnya sudah bisa diajak kompromi dengan bahasa yang sederhana," ujarnya dalam acara Breastfeeding Beyond 1 Year Old di Bintaro, Tangerang Selatan, Sabtu (18/3/2016).

Selain mengajarkan anak secara perlahan, jangan lupa berikan pujian pada anak. "Ketika sekali waktu anak sudah bisa tidur tanpa rewel, paginya kita bisa berikan pujian sehingga dia senang dan mengulangi lagi keesokannya," kata Wiyarni memberi saran.

Peran keluarga terutama suami juga dibutuhkan. Ketika akan tidur, biasanya anak akan rewel dan biasanya memerlukan susu. Pada kondisi ini peran ayah diperlukan. Cara yang bisa dilakukan ayah dengan memeluk anak sampai tertidur.

"Untuk itu antara ibu dan ayah harus kompak memudahkan jalan si anak untuk mengurangi asupan ASI," katanya menambahkan.

Masalah lain yang kerap kali muncul adalah mengecap ibu jari ataupun efek lainnya karena mengurangi asupan ASI secara perlahan. Perkembangan seperti ini disebut dengan fase oral. Artinya melakukan apapun yang membuat anak merasa nyaman, salah satunya seperti memasukan tangan ke mulut ketika tidak sedang menyusu.

Cara yang bisa dilakukan adalah melakukan komunikasi dengan membujuk dan menstimulasi anak dengan bermain agar dapat mengalihkan perhatian anak untuk melupakan hal tersebut.

Reporter: Aida Tifany

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.