Sukses

Peringatan Konten!!

Artikel ini tidak disarankan untuk Anda yang masih berusia di bawah

18 Tahun

LanjutkanStop di Sini

Temuan Ukiran Zaman Batu Mirip Penis, Dildo Kuno atau Bukan?

Arkeolog menemukan ukiran dari zaman batu yang berbentuk seperti penis. Apakah benda ini juga digunakan sebagai dildo di zaman itu?

Liputan6.com, Motala, Swedia Mainan seks (sex toys) telah hadir sejak Zaman Batu tapi mungkin tidak sebanyak yang dipikirkan publik sekarang. Pada tahun 2010 silam, sebuah penggalian situs arkeolog di Swedia menemukan sebuah benda mirip penis--dildo--yang diukir dari tulang tanduk.

Meskipun para ilmuwan tidak bisa memastikan, apakah alat ini memang digunakan untuk seks.

"Pikiran Anda dan pikiran saya mengembara jauh untuk membuat penafsiran ini soal apa yang tampak seperti penis--bagi Anda dan saya itu sinyal berbentuk seperti penis," kata arkeolog Göran Gruber dari National Heritage Board di Swedia, yang bekerja di penggalian tersebut.

Melansir situs Live Science, Jumat (24/2/2017), ukiran yang ditemukan tadi memiliki kemiripan yang luar biasa dengan penis.

"Tanpa diragukan lagi, orang yang hidup pada saat pembuatannya akan melihat kesamaan penis, semudah apa yang kita ungkapkan pada saat ini," tulis arkeolog Swedia, Martin Rundkvist di blog pribadinya, Aardvarchaeology.

Terkait penemuan yang ditemukan sangat baru pada tahun 2010, Gruber mengatakan, belum ada cukup waktu menyerahkan temuan untuk dipublikasikan dalam jurnal ilmiah, meskipun para peneliti berencana untuk menayangkannya pada jurnal ilmiah.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Objek phallic kuno

Objek phallic (alat kelamin) kuno

Ukiran tulang yang digali di sebuah situs Mesolitik di Motala, Swedia kaya dengan artefak kuno yang berusia antara 4.000 sampai 6.000 SM.

Area penggalian terbilang unik karena memungkinkan artefak tulang--yang biasanya bisa hancur selama ribuan tahun--bertahan.

"Ini sebuah benda alami, makanya benda ini khusus. Biasanya ketika kita menggali situs Mesolitik, kami tidak pernah mendapatkan bahan alami. Tapi situs ini berlokasi di sepanjang garis pantai dengan pengawetan sangat baik. Dildo terletak di sedimen bawah dan lapisan tanah liat sungai. Itu sudah terawetkan dengan baik di sana," jelas Gruber.

Objek dildo tadi memiliki panjang sekitar 10,5 cm dan diameter 2 cm. Ini bukan pertama kalinya, objek phallic ditemukan dari zaman kuno. Benda lain yang sangat menyerupai penis digali di Jerman pada tahun 2005. Bahkan usianya lebih tua, berasal dari 28.000 tahun yang lalu dan terbuat dari batu.

3 dari 3 halaman

Kegunaan lain

Kegunaan lain

Kemungkinan digunakan untuk aktivitas seksual atau bukan, objek phallic mungkin juga digunakan sebagai alat, seperti kepingan serpihan batu. Salah satu ujung yang dibentuk menjadi penis.

Dari penjelasan yang ada, alat belum jelas, apakah menjadi salah satu yang paling mungkin digunakan laki-laki atau perempuan atau keduanya.

"Jika dildo berbentuk seperti penis, bisa jadi alat yang Anda ingin tanyakan soal jenis kelamin siapa yang menggunakannya," kata Gruber.

Simbolisme seksual tidak jarang terlihat pada artefak kuno walaupun lebih sering yang ditemukan berupa simbol perempuan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.