Kenapa Darah Menstruasi Bau?

Liputan6.com, Jakarta Menstruasi terkadang menimbulkan perasaan tidak nyaman bagi wanita. Kram perut, perubahan hormon, serta kondisi tidak enak lainnya seringkali dikeluhkan wanita yang tengah datang bulan. Satu hal yang juga mengganggu adalah bau yang timbul dari darah menstruasi.

Asisten profesor di Departemen of Obstetrics and Gynecology, NYU Langone Joan H.Tisch Center for Women's Health, New York City, Taraneh Shirazian, MD, mengungkap alasan di balik bau darah menstruasi. Simak penjelasannya seperti yang dilansir laman Cosmopolitan, Kamis (5/1/2017):

1. Darah menstruasi bukan seluruhnya darah

Cairan menstruasi dipenuhi bakteri, mukus vagina, dan jaringan tisu. Seberapa keras baunya tergantung dari berapa lama darah tersimpan di uterus.

2. Seharusnya tak berbau busuk

"Ketika Anda mengeluarkan darah, Anda menahan kelembapan di vagina," ujar Dr Shirazian.

Hal itu bisa berujung pada infeksi vagina sekunder seperti vaginosis akibat bakteri (bacterial vaginosis) yang berbau busuk. Menurut Womenshealth.gov, BV (bacterial vaginosis) disebabkan oleh perubahan jumlah bakteri tertentu di vagina. BV bukanlah penyakit menular seksual, tapi bisa meningkatkan risiko Anda terkena penyakit menular seksual.

BV bisa diobati dengan antibiotik. Jadi pastikan Anda memeriksakan diri ke dokter dan memastikan bagian intim tidak lembap. Sering mengganti pembalut, tampon, atau cup menstruasi bisa dilakukan untuk menjaga vagina tetap kering.

3. Douching membuat bau semakin parah

Anda tak perlu mengkhawatirkan bau alami vagina, darah menstruasi, atau keputihan. Tapi yang terpenting tak perlu melakukan douche (membersihkan vagina dengan alat khusus) berlebihan. Douche bisa menyebabkan infeksi dan dikaitkan dengan tingginya penyakit radang panggul.

Anda hanya perlu membasuh vagina dengan sabun tanpa pewangi untuk membersihkan vagina ketika menstruasi.