Sukses

Awas, Cemas Berlebihan Mengancam Kesehatan Anda

Peneliti melihat orang-orang yang terlalu cemas akan kondisi kesehatannya malah menyebabkan penyakit serius.

Liputan6.com, Jakarta Peduli terhadap kesehatan tubuh itu wajib. Namun bila terlalu cemas suatu hari nanti sakit dan mengalami penyakit serius tertentu, malah menempatkan dirinya berisiko dua kali lipat terkena penyakit jantung.

Perlu diketahui bahwa cemas merupakan faktor risiko penyakit jantung. Dan peneliti melihat orang-orang yang terlalu cemas akan kondisi kesehatannya malah menyebabkan penyakit serius. Sehingga, peneliti menyarankan bila mengalami kondisi ini perlu diatasi kecemasannya secara serius seperti mengutip Huffington Post UK, Senin (21/11/2016).

Lalu seperti apa orang yang cemas akan kesehatannya? Menurut NHS, orang yang cemas dengan kesehatan secara ekstrim akan terbagi dua jenis:

- Terus menerus mencari informasi
Misalnya secara obsesif mencari informasi penyakit yang di internet, terlalu sering memeriksakan diri ke dokter, sering menjalani tes meski tidak ada masalah.

- Perilaku menghindar
Menghindari acara talk show di TV tentang kesehatan, membatalkan janji dengan dokter umum karena takut penyakitnya ketahuan. Bahkan menghindari olahraga karena takut memperburuk kondisi.

Dalam studi terbaru tersebut, dilakukan dengan menganalisis data dari 7.000 partisipan warga Norwegia kelahiran 1950-1957. Lalu, mereka diminta mengisi kuesioner tentang kesehatan, gaya hidup, dan pendidikan.

Tak ketinggalan ditanyai juga mengenai kondisi mental untuk mencari tahu tingkat kecemasan kesehatan. Hasilnya ada 710 orang yang memiliki kecemasan kesehatan.

Rupanya, mereka yang memiliki kecemasan terhadap kesehatan, risiko terkena penyakit jantung dua kali lipat lebih besar dibanding yang tidak cemas.

Menanggapi hasil penelitian ini, perawat senior jantung di British Heart Foundation, Emily Reeve mengatakan wajar bila orang khawatir dengan kesehatannya.

"Namun bila berlebihan mengkhawatirkan itu membuat cemas dan stres sehingga muncul kebiasaan buruk. Seperti merokok lebih kencang atau mengonsumsi makanan tidak sehat yang meningkatkan risiko penyakit jantung," kata Reeve.

Satu yang pasti, mengatasi kecemasan akan bermanfaat positif pada diri sendiri . Jika memang mengalami kondisi ini tak ada salahnya membicarakan pada dokter.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini