Sukses

Ini Alasan yang Bikin Pilpres AS 2016 Menarik dari Segi Kesehatan

Ternyata proses pemilihan umum Presiden AS kali ini mempengaruhi warganya dengan sangat dahsyatnya.

Liputan6.com, Jakarta Amerika Serikat kembali lagi menjadi sorotan dunia secara serempak. Persaingan sengit antara Hillary Clinton dari Partai Demokrat dan Donald trump dari Partai Republik yang telah memakan waktu selama berbulan-bulan ini dipastikan berakhir hari ini, tanggal 8 November 2016, waktu Amerika Serikat, dengan salah satu dari mereka secara resmi terpilih untuk menggantikan posisi Barack Obama sebagai Presiden AS yang ke-45.

Fenomena ini memang bernuansa politik, namun perlu diketahui bahwa pemilihan presiden AS kali ini juga memberikan dampak pada sektor lain yaitu, kesehatan.

Apa hubungannya pemilu AS dengan kesehatan? Apa yang dimaksud dengan dampak pada sektor tersebut?

Ternyata, pemilu AS telah membuat banyak orang di negeri Paman Sam itu stres dan ketakutan secara berlebihan. Ini dibuktikan oleh sejumlah ahli psikoterapi di negara tersebut melalui laporan hasil survei mereka yang dirilis oleh pihak American Psychological Association pada awal bulan Oktober kemarin.

Ternyata proses pemilihan umum Presiden AS kali ini mempengaruhi warganya dengan sangat dahsyatnya. (sumber: Vox)

Survei yang melibatkan sekitar 3.255 peserta itu pertama kali dilaksanakan pada bulan Agustus. 52 Persen dari total keseluruhan peserta mengaku bahwa pemilu AS kali ini menjadi sumber kecemasan sekaligus stres yang luar biasa pada mereka.

Demikian informasi yang dilansir dari Vox, Rabu (9/11/2016). Survei lain, contohnya yang dilakukan oleh pihak ABC News, turut mendukung fakta tersebut.

Survei mereka menemukan bahwa 46 persen dari keseluruhan peserta yang terlibat menyetujui pemikiran bahwa pemilu AS kali ini memiliki dampak atau pengaruh yang begitu besar pada hidup mereka dan terhadap jiwa masing-masing individu.

23 persen dari total 1.155 peserta diketahui mengalami stres berskala akut yang pengobatannya harus dilakukan secara serius melalui tindakan medis.

Ternyata proses pemilihan umum Presiden AS kali ini mempengaruhi warganya dengan sangat dahsyatnya. (sumber: Vox)

Mengapa pengaruhnya sangat kuat?

Kedua kandidat diyakini memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing yang mana tidak sejalan atau bertolak belakang dengan persepsi masyarakat AS pada umumnya.

Kemudian berita-berita negatif seputar dua kandidat yang bertebaran selama proses pemilu seperti, dugaan tindakan asusila Donald Trump terhadap seorang wanita yang dirilis oleh pihak NBC dan kasus terkait email Hillary Clinton yang diinvestigasi oleh pihak Federal Bureau Investigation (FBI), membuat masyarakat bingung.

Kebanyakan dari mereka yang stres mengaku secara spesifik bahwa kebijakan Trump membuat orang takut, bingung, cemas, ketar-ketir, karena berhubungan dengan kesejahteraan mereka.

Dugaan tindakan asusila Trump tentunya mengundang kecemasan di kalangan wanita yang mana akan berpikir bahwa hal serupa bisa menimpa mereka juga jika Trump terpilih.

Soal Hillary Clinton pun menjadi sumber stres mereka lantaran kebanyakan dari mereka berpikir soal bagaimana bisa mempercayai seorang pemimpin yang tidak transparan atau kurang hati-hati. Hal ini dilontarkan setelah kasus e-mailnya terkuak di media massa dan menjadi buah bibir masyarakat seantero dunia.

Ternyata proses pemilihan umum Presiden AS kali ini mempengaruhi warganya dengan sangat dahsyatnya. (sumber: Vox)

Jadi, unsur kontroversi yang sudah menyelimuti dua sosok ini sejak awal bertempur semasa kampanye, secara alami menimbulkan kepanikan massal masyarakat AS. Kekurangan yang dimiliki keduanya dianggap begitu besar dan bisa merugikan negara tersebut.

Akan tetapi, sangat mungkin stres yang dirasakan banyak warga AS ini bersifat sementara dan bisa hilang seiring dengan berjalannya waktu, khususnya saat Presiden barunya sudah terpilih.  Setidaknya sebagian dari mereka akan merasa lega dan mengurangi jumlah dan persentase mereka yang sebelumnya tercatat menderita stres.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.