Sukses

HIV/AIDS Hantui Kaum Gay

21,5 persen penularan HIV/AIDS ada di kelompok Lelaki Seks dengan Lelaki (LSL)

Liputan6.com, Depok Komisi Penanggulangan AIDS Kota Depok mencatat pada periode 2013 sampai Desember 2015, sebanyak 548 orang terjangkit HIV/AIDS. Dari jumlah itu, 21,5 persen penularannya ada di kelompok Lelaki Seks dengan Lelaki (LSL). Sisanya, pasangan yang memiliki riwayat seks bebas.

Kepala Seksi Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit Dinas Kesehatan Kota Depok, Agus Gojali mengatakan, tren penularan penyakit HIV/AIDS di Depok telah bergeser.

Pada rentang 1997- 2011, penderita HIV/AIDS banyak ditemukan pada kelompok pengguna jarum suntik atau Penasun. Seiring berjalannya waktu, penularannya merambah pada kelompok Lelaki Seks dengan Lelaki (LSL).

"Secara Nasional penularan HIV/AIDS tertinggi ada di kelompok Ibu Rumah Tangga (IRT). Namun, tidak terjadi di Kota Depok. Malahan paling banyak adalah kelompok LSL," kata Agus Ghazali, Rabu (2/11/2016).

Terpisah, Sekertaris II Komisi Penanggulangan HIV/AIDS Kota Depok, Wimbo Asmoro menyebutkan sesuai pemetaan Tahun 2015 kemarin kelompok Lelaki Seks dengan Lelaki (LSL) di Kota Depok ada 2.030 orang. Tercatat, 73 LSL terjangkit HIV/AIDS.

“Pemetaan kami lakukan ke titik-titik kumpul mereka yang ada di Kota Depok. Namun itu masih secara kasar, karena rata-rata LSL yang tinggal di Depok ngumpulnya enggak di Depok, malahan sebaliknya LSL di Bogor ngumpulnya di Depok,” ujar Wimbo.

Menurutnya, banyak faktor yang menyebabkan tinggi HIV/AIDS di Kota Depok, utamanya persoalan ekonomi. Biasanya mereka ingin sekali gaya hidup mewah, namun tidak memiliki kemampuan mewujudkan impiannya tersebut, sehingga memilih cara menjual diri.

“Ada kasus gini, sebelumnya kerja di Bali. Terus di pulau tersebut, dia berhubungan sesama jenis. Dia di taksir oleh pasangan sesama jenis, kebutuhannya terpenuhi. Pas pulang ke sini dia tertular HIV,” ungkap Wimbo Asmoro.

Selain itu, faktor tingginya HIV/AIDS lainnya ialah ketidakpuasaan pasangan. “Udah enggak puas dengan pasangannya mereka cari pelampiasan dengan 'jajan' diluar,” ujar Wimbo.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini