Sukses

Susu Hanya Racun bagi Pria?

Susu merupakan minuman yang dipercaya memiliki kandungan kesehatan yang tinggi dan baik bagi tubuh.

Liputan6.com, Jakarta Susu merupakan minuman yang dipercaya memiliki kandungan kesehatan yang tinggi dan baik bagi tubuh. Karena itulah, sejak kecil dianjurkan untuk minum susu bahkan hingga dewasa.

Uniknya, Dairy Education board, sebuah komunitas anti susu mengatakan bahwa susu adalah racun yang mematikan. Salah satu artikel yang mereka keluarkan mengklaim bahwa susu sapi mengandung hormon penyebab kanker.

Namun, seorang ahli gizi yang melakukan penelitian tentang susu membantahnya. Seperti dilansir Menshealth, Rabu (13/9/2016), mereka menemukan bahwa kebanyakan orang, khususnya pria yang minum susu mendapatkan manfaatnya. Apakah untuk menurunkan berat badan atau membentuk otot dengan susu.

Apakah susu bisa menurunkan berat badan? 

Mungkin saja. Dalam sebuah studi yang dilakukan peneliti di University of Tennessee menemukan bahwa orang yang minum tiga gelas susu kaya kalsium setiap hari bisa menghilangkan lemak perut lebih banyak dibanding mereka yang memilih diet.

Peneliti menemukan, suplemen kalsium tidak bekerja baik seperti susu. Mereka percaya bahwa kalsium dapat meningkatkan cara tubuh membakar lemak, senyawa aktif lainnya dalam produk susu memberikan efek pembakaran lemak tambahan.

Apakah susu bisa membentuk otot?

Benar. Susu adalah salah satu makanan otot terbaik. Protein yang terdapat dalam susu sebanyak 20 persen whey atau laktoserum dan 80 persen kasein. Keduanya merupakan protein yang berkualitas tapi whey dikenal sebagai fast protein karena dia bisa cepat dipecah menjadi asam amino dan diserap ke dalam aliran darah. Inilah yang membuatnya menjadi bahan terbaik untuk dikonsumsi setelah olahraga.

Kasein sendiri ideal untuk menyediakan tubuh Anda dengan pasokan jumlah protein yang lebih kecil untuk jangka waktu yang lebih lama seperti antara waktu makan dan waktu tidur. Satu gelas besar susu memberikan tubuh Anda kombinasi protein ideal untuk membangun otot.

Apakah penggunaan hormon pada sapi membuat susu tetap sehat?

Food and Drugs Administration (FDA) pada 1993 menyetujui penggunaan hormon pertumbuhan pada sapi. Ini membuat peternak bisa menekan biaya produksi namun tetap menghasilkan susu yang baik. Tetapi, ini menimbulkan kontroversi karena hormon sapi bisa meningkatkan konsentrasi susu terhadap insulin-like growth factor (IGF), sebuah hormon yang berhubungan dengan kanker.

Tidak seperti hormon steroid yang dapat langsung diminum, IGF harus disuntik ke tubuh sapi. Ini karena proses dari pencernaan menghancurkan hormon protein. Sehingga, meminum susu dari sapi yang mendapat suntikan hormon tidak akan menularkan zat kimia secara aktif ke dalam tubuh manusia.

Bagaimana dengan antibiotik?

Beberapa ilmuwan berpendapat bahwa susu dari sapi yang diberi antibiotik menyebabkan resistensi antibiotik pada manusia. Tapi, temuan ini tidak pernah terbukti.

Jika Anda merasa tidak aman minum susu dari sapi yang terkena antibiotik, cobalah susu bebas antibiotik dan biasanya bebas hormon juga atau susu organik.

Susu murni atau skim?

Ini tentu tergantung selera Anda. Meski Anda selalu dianjurkan minum susu rendah lemak saat diet, sebagian besar studi ilmiah menunjukkan bahwa minum susu murni benar-benar meningkatkan kadar koleksterol namun tidak sebanyak susu skim atau bubuk.

Minum dua hingga tiga gelas susu sehari, baik itu skim atau murni, menurunkan kemungkinan terkena penyakit jantung dan stroke. Jika Anda sedang diet, pilih susu yang rendah lemak untuk menyimpan beberapa kalori. Jika ingin membentuk otot, meminum susu murni pilihan terbaik.

Peneliti di University of Texas menemukan, minum susu murni setelah angkat beban bisa meningkatkan otot protein sintesis yakni indikator pertumbuhan otot sebanyak 2,8 kali dibanding minum susu bubuk.

(Aluna Swara)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini