Liputan6.com, Jakarta Meski para ahli mengatakan setelah mengalami serangan jantung, seks aman dilakukan. Namun bagi sebagian penderita baik pria maupun wanita mengaku memiliki masalah dengan fungsi seksual satu tahun setelahnya.
“Ini biasanya terjadi karena seks adalah proses biologis dan psikologis”jelas Dr Stacy Lindau, Profesor Ginekologi dan direktur University of Chicago’s Program in Integrative Sexual Medicine, seperti dilansir Time, Rabu (7/9/2016).
Baca Juga
Lindau mengatakan, pasien jantung seringkali mengalami kecemasan saat hendak melakukan hubungan seks. “Cukup banyak orang kawatir jika mereka melakukan hubungan seks setelah serangan jantung mungkin dapat memicu serangan yang lain”ungkapnya.
Advertisement
Masalah seksual yang paling umum dialami adalah kurangnya minat dan masalah pelumas untuk wanita dan masalah ereksi serta kurangnya minat pada pria.
Sementara hasil penelitian Lindau dan rekan-rekannya juga mengungkap 42 persen wanita dan 55 persen pria tidak mengalami masalah seksual mereka setahun setelah mengalami serangan jantung.
Hasil ini menunjukkan bahwa setelah serangan jantung, pasien benar-benar bisa kembali ke kehidupan seksual mereka. “Ini bisa menjadi elemen yang sangat penting untuk membantu memulihkan kesehatan pasien. Kita sekarang tahu apa masalah mereka sehingga kami dapat memberi nasihat tentang apa yang harus dilakukan dan apa yang diharapkan oleh pasien,"kata Linda.
Studi dihasilkan dengan menganalisis data dari 2.802 orang di Amerika Serikat dan Spanyol yang telah mengalami serangan jantung dan dilacak untuk tahun berikutnya. Dengan rentang usia muda 18-55, di mana sekitar 20 persen terjadi serangan jantung pada usia ini.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.