Sukses

Ingin Lebih Sehat? Coba Gunakan Pembalut Kain Ini

Jika kita terbiasa menggunakan pembalut sekali pakai, Anda mungkin perlu mencoba alternatif pembalut kain untuk kesehatan Anda

Liputan6.com, Jakarta Jika kita terbiasa menggunakan pembalut sekali pakai, Anda mungkin perlu mencoba alternatif pembalut kain untuk kesehatan Anda. Meski pembalut cuci pakai ini bukan hal baru, namun pembalut kain Hannahpad ini diklaim lebih sehat, ramah lingkungan dan hemat biaya serta bisa digunakan hingga tiga tahun.

Pembalut kain. Foto: Hannahpad

Seperti diberitakan Dailymail, Jumat (19/8/2016), Hannahpad merupakan produk buatan suami-istri, Marcus Steve dan Jenny dari Australia. Keduanya berinisiatif, mengajak wanita kembali menggunakan pembalut kain setelah memutuskan untuk menghindari produk kimia.

"Aku memiliki masalah menstruasi. Siklus tak lancar dan saya selalu merasakan nyeri hebat tiap kali menstruasi. Aku pun mencoba produk dari Korea Selatan dan merasa lebih baik. Namun suamiku khawatir akan keamanan produk tersebut," katanya.

Sejak itu, keduanya melakukan penelitian sendiri pada pembalut dan tampon. Dalam beberapa catatan, mereka menemukan perempuan yang terkena dioksin, herbisida dan insektisida dari pembalut sekali pakai, menderita infeksi dan ruam kulit.

Sejak itu mereka menjual ribuan pembalut untuk perempuan muda, ibu hamil dan pascamelahirkan dan wanita tua dengan masalah inkontinensia urine. Dan responnya ternyata positif.

"Satu-satunya tantangan adalah Anda harus mencucinya. Meski penyerapannya bagus (kami jamin). Tapi kami harap pembalut kain ini juga tetap diganti bila sudah terlalu lama digunakan," ujarnya.

Tak perlu khawatir bocor, ketika Anda telah menggunakannya, pembalut ini aman dimasukkan ke dalam kantong plastik kecil atau membawa tas untuk dibawa pulang dan dicuci.

Untuk membersihkannya, cukup bilas pembalut kain ini di bawah air dingin dengan sabun mikro-organisme yang efektif dan rendam selama semalaman dan cuci di mesin cuci.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini