Sukses

6 Penyebab Vagina Gatal

Pewangi pada pembalut bisa memicu rasa gatal pada vagina. Namun bisa jadi rasa gatal merupakan gejala hal yang lebih serius.

Liputan6.com, New York- Penyebab vagina gatal bisa berasal dari pembalut yang digunakan saat menstruasi. Namun di sisi lain, rasa gatal pada organ intim wanita ini bisa jadi hal yang lebih serius.

Berikut tujuh penyebab umum yang menyebabkan vagina gatal seperti diungkap Women's Health, Jumat (19/8/2016).

1. Vaginosis bakterial

Vaginosis bakterial merupakan penyebab paling umum yang menyebabkan vagina gatal. Hal ini disebabkan karena ketidakseimbangan bakteri tak sehat dan perubahan pH di vagina.

2. Infeksi jamur

Seperti vaginosis bakterial, infeksi jamur juga sering menyebabkan pH vagina menjadi gatal, seperti diungkap dokter kebidanan dan kandungan dari Institute for Women's Health, San Antonia, Wendy Askew.

Biasanya infeksi jamur terjadi karena penggunaan antibiotik, seks, stres, maupun perubahan diet. Lalu pada wanita dengan diabetes memiliki risiko lebih tinggi terkena infeksi jamur. Selain gatal, infeksi jamur juga menyebabkan keluarnya cairan berwarna putih dan kental.

3. Peradangan kulit

Alergi terhadap produk-produk tertentu yang bersentuhan dengan area organ kewanitaan bisa menyebabkan rasa gatal, seperti diungkap dokter kebidanan dan kandungan Ohio State University, Amerika Serikat, Brett Worly.

Iritasi kulit yang menyebabkan rasa gatal ini bisa disebabkan oleh beragam hal mulai dari penggunaan pewangi yang kontak dengan organ intim, kondom, bahkan pelumas. Peradangan pada kulit juga bisa berasal akibat mencukur vagina dengan teknik tidak tepat seperti dikatakan Askew.

Bagi area vagina yang mudah iritasi, gunakan produk-produk pembersih yang hipoalergenik pada deterjen dan pewangi pakaian. Selain itu, cermat juga dalam penggunaan tisu toilet. Ada beberapa wanita tidak bisa menggunakan tisu toilet dengan aroma ataupun berwarna.

4. Eczema atau psoriasis

Gangguan kulit genetik ini bisa menyebabkan kemerahan dan gatal pada area genital. Jika mengalami hal ini ada baiknya mendatangi dokter apa yang bisa meringankan ketidaknyamanan. Jika tidak nyaman dalam beberapa minggu, tanyakan lagi pengobatan lainnya.

5.Penyakit menular seksual

Hubungan seks bebas tanpa menggunakan kondom memicu terjadinya penyakit menular seksual (PMS). Beberapa PMS seperti chlamydia, heremtrichomoniasis, dan gonorrhea memicu bagian vagina terasa gatal.

Jika merasakan gatal di area organ intim disertai rasa terbakar saat buang air kecil, luka pada alat kelamin, dan rasa sakit saat berhubungan seks ada baiknya untuk melakukan tes di dokter spesialis kebidanan dan kandungan untuk mengetahui kondisi sebenarnya.

6. Hormon

Saat terjadi perubahan hormon, terutama ketika menstruasi, hamil, menopause, menggunakan alat kontrasepsi mungkin menyebabkan rasa gatal pada vagina. Lalu, kekeringan pada vagina pun bisa jadi penyebab rasa nyeri pada vagina.

Pembalut dan pantyliner yang mengandung pewangi dan warna juga memicu rasa gatal. Jika ini jadi penyebabnya, ganti produk-produk yang lebih tidak mengiritasi.

Sementara pada penyebab hormon lainnya, ada baiknya untuk mendiskusikan hal tersebut dengan dokter kebidanan dan kandungan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.