Sukses

Model Kanker Berpose Plontos Menginspirasi Dunia

Andrea bergaya penuh percaya diri dalam sesi pemotretan, menampilkan kepala plontosnya akibat kemoterapi.

Liputan6.com, Jakarta Diagnosis kanker serta proses pengobatannya tak hanya menguras kantong melainkan juga energi dan mental. Kemoterapi misalnya, tak hanya memengaruhi fisik pasien, melainkan juga memengaruhi bentuk tubuh serta kesehatan emosional karena efek sampingnya menyebabkan kerontokan rambut hingga kebotakan.

Tapi remaja 17 tahun bernama Andrea Sierra Salazar menerima takdirnya dengan baik. Alih-alih merasa terpuruk, Andrea justru mempergunakan kabar menyedihkan itu untuk menginspirasi tak hanya dirinya tetapi juga orang lain. Andrea yang didiagnosis dengan nodular sclerosis Hodgkin lymphoma stadium dua, memutuskan membuat sesi pemotretan fashionable.

Awalnya Andrea memang mengalami krisis rasa percaya diri, tapi kini dia menerima kondisinya itu. Andrea bergaya penuh percaya diri dalam sesi pemotretan, menampilkan kepala plontosnya akibat kemoterapi.

Gadis asal Texas ini menemukan benjolan di lehernya pada awal 2016. Dia kemudian mendapati tumor lainnya di dada. Andrea lantas menjalani kemoterapi untuk mengenyahkan sel-sel kanker tersebut. Pengobatan kanker membuat Andrea absen dari sekolah. Untuk mengisi waktu, dia mulai menekuni modelling. Ibu Andrea membantunya mencari fotografer serta agensi yang mau membantu Andrea tetap percaya diri selama menjalani pengobatan.

Menurut fotografer Gerardo Garmendia, Andrea sendiri yang melontarkan konsep pemotretan putri tanpa wig. Terbukti pesan serta foto Andrea mendapat ribuan like dan share. Semula Andrea merasa ragu melakukan sesi pemotretan tanpa wig, tapi kemudian hasilnya menjadi virasl dan menginspirasi orang di seluruh dunia.

"Sebelum kemoterapi, aku adalah orang yang percaya diri," ujar Andrea pada Buzzfeed, dilansir oleh laman Glamour, Selasa (16/8/2016). "Jadi ketika rambutku mulai rontok, aku melihat ke cermin dan tidak merasa percaya diri," lanjutnya.

Andrea tergerak menyuntikkan semangat pada pasien-pasien kanker anak-anak. Dia bisa melihat betapa efek samping kanker serta pengobatannya mengubah fisik dan menggerogoti kepercayaan diri mereka.

"Aku ingin mereka tahu bahwa rambut atau pun bagian tubuhmu yang lain tidak mendefinisikan siapa dirimu. Yang terpenting adalah kecantikan jiwamu, caramu memperlakukan orang lain, dan jika kamu adalah orang yang baik itu akan terpancar," pesan Andrea.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.