Sukses

Agar Panjang Umur, Ganti Protein Hewani dengan Makanan Ini

Protein baik yang nabati maupun hewani sangat penting untuk membentuk serta memperbaiki otot dan tulang, membantu proses produksi hormon

Liputan6.com, Jakarta Protein baik yang nabati maupun hewani sangat penting untuk membentuk serta memperbaiki otot dan tulang, membantu proses produksi hormon, serta fungsi tubuh lainnya.

Tim peneliti dari Massachusetts General Hospital, Amerika Serikat bekerja sama dengan tim dari Harvard Medical School telah melakukan penelitian guna membandingkan risiko kematian bagi mereka yang mengikuti diet protein nabati dibandingkan diet protein hewani, seperti dikutip dari Medical Daily, Selasa (2/8/2016).

Studi baru dipublikasikan dalam JAMA Internal Medicine. Para ahli memeriksa 131.342 peserta laki-laki dan perempuan berusia rata-rata 49tahun. Para ahli mengukur protein,kalori, dan diet sehari-hari. Hasilnya mereka yang makan lebih banyak protein nabati menurunkan risiko kematian secara keseluruhan sebesar 10 persen dan risiko kematian yang berhubungan dengan jantung sebesar 12 persen.

Seperti diketahui sumber makanan yang mengandung protein nabati seperti misalnya kacang hijau, 1 cangkir mengandung hampir 8 gram protein. Kacang merah, memberikan 13gram protein dari setiap 1cangkirnya. Buncis mengandung 14 gram per cangkir, dan edamame yang menyajikan 18 gram protein per cangkir.

Hanya dengan mengganti 3 persen kalori dari protein hewani khususnya daging merah, dengan protein nabati dapat menurunkan risiko dari semua penyebab.  Mereka yang bertukar 3 persen dari asupan daging merah olahan, seperti misalnya daging atau burger dapat menurunkan risiko kematian sebesar 34 persen. Mereka yang mengganti 3 persen dari asupan protein dari telur menurunkan risiko kematian sebesar 19 persen. Sementara mereka yang mengganti 3 persen dari konsumsi daging yang belum diolah dapat menurunkan risiko sebesar 12 persen.

"Pergantian dari protein tanaman untuk protein hewani, terutama dari daging merah olahan, mungkin memberikan manfaat kesehatan yang besar. Oleh karena itu, rekomendasi kesehatan masyarakat harus fokus pada peningkatan sumber protein " kata penulis penelitian.

Menurut Harvard School of Public Health, penyisihan diet yang dianjurkan untuk protein adalah 0,8 gram per 1 kilogram berat badan. Setiap orang berbeda, tergantung pada jenis kelamin mereka, berat badan, tingkat olahraga, dan usia, sehingga seorang wanita 50 tahun yang tidak aktif secara fisik yang berat 140 pon perlu sekitar 53 gram protein setiap hari.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini