Sukses

Ilmuwan Harvard Ungkap Penyebab Utama Terjadinya Perceraian

Suami tidak memiliki pekerjaan, hubungan pernikahan bisa saja berakhir pada perceraian.

Liputan6.com, New York- Ada banyak faktor yang memicu terjadinya perceraian, mulai dari kondisi salah satu yang sakit berat hingga selingkuh. Namun penyebab paling sering terjadi perceraian ketika suami tidak memiliki pekerjaan seperti diungkap dalam studi yang dilakukan peneliti Harvard, Amerika Serikat. 

Dalam studi yang dipublikasikan American Sociological Review melakukan wawancara terhadap 6.300 pasangan antara 1968-2013. Berdasarkan data tersebut suami yang tidak bekerja 32 persen cenderung berpotensi alami perceraian daripada suami yang memiliki pekerjaan tetap.

Namun belum secara detil diketahui apa keterkaitan antara suami tidak bekerja dengan perceraian. Peneliti utama Alexandra Killewald berasumsi hal tersebut terkait antara kehilangan pekerjaan dan kesehatan mental.

"Saya berspekulasi kehilangan pekerjaan menyebabkan depresi maupun masalah kesehatan mental lainnya. Kondisi tersebut mempengaruhi dirinya dan pernikahannya," kata Alexandra seperti dikutip Good Housekeeping, Senin (1/8/2016).

Studi lain dengan hasil serupa juga pernah dilakukan Liana Sayer dari Ohio State University, Amerika Serikat. Penelitian ini menemukan bahwa ketika pria tidak memiliki pekerjaan atau dipecat dari pekerjaannya maka risiko perceraian akan semakin tinggi. Ternyata ada kaitan antara kepuasan pernikahan dengan status pekerjaan seseorang.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.