Sukses

Harus Buang ASI di Bandara, Ibu Curhat di Facebook

Jessica menulis kalimat makian di Facebook gara-gara pihak bandara mengharuskannya membuang ASI yang sudah dipompanya.

Liputan6.com, Jakarta Jessica Coakley Martinez harus membuang empat kantong berisi ASI karena pihak Bandara Heathrow melarang calon penumpang membawa sesuatu berbentuk cair melebihi kapasitas. Padahal ASI itu ia pompa untuk diberikan ke anaknya yang berusia delapan bulan.

Merasa dipermalukan dan diperlakukan tidak adil, Jessica melontarkan segala amarahnya ke akun Facebook pribadi. "Kamu mempermalukan saya dan membuat saya merasa benar-benar dianggap tidak benar sebagai seorang ibu," salah satu kalimat yang ia tulis dikutip dari Daily Mail, Senin (25/4/2016)

Di dalam status yang telah mendapat 4.000 likes, ada sebuah pesan yang berisi, Jessica tak mungkin mengumpat orang lain jika ia tidak diberlakukan seperti itu. Menurutnya, empat kantong ASI itu senilai dengan harga yang harus ia keluarkan untuk makan anaknya selama dua minggu.

"Saya biasanya tidak akan mengunggah segala sesuatu yang bersifat pribadi. Saya tidak ingat kapan terakhir merasa diperlakukan tidak adil," kata Jessica.

Jessica mengatakan, memompa ASI bukanlah perkara mudah. Itu adalah pekerjaan yang sangat melelahkan dan membuat dia stres melebihi pekerjaannya di kantor.

Jessica boleh marah, tapi bandara setempat juga memiliki peraturan yang seharusnya dipatuhi oleh ibu dua orang anak ini. Jelas-jelas di bagian depan bandara tertulis, batas untuk cairan agar dapat masuk ke dalam pesawat adalah 100 mililiter. Jika melebihi itu harus masuk bagasi.

Di dalam keterangannya, Jessica mengatakan berusaha "menyogok" agar hasil pompa itu tidak masuk bagasi. Jessica bersikeras bahwa ASI adalah sesuatu yang sangat pribadi. Dan ASI penting untuk kesehatan anak.

"Kami tahu bahwa orangtua memiliki kebutuhan khusus saat melakukan perjalanan. Kami juga telah mengembangkan bagian khusus di situs kami yang menyediakan tempat yang relevan untuk ASI," kata staf bandara menanggapi hal ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini