Sukses

3 Cara Mendapatkan Tidur Lebih Berkualitas

Mendapat tidur yang cukup sama pentingnya dengan berolahraga dan pola makan sehat.

Liputan6.com, Jakarta Mendapat tidur yang cukup sama pentingnya dengan berolahraga dan pola makan sehat. Setelah didiagnosis dengan penyakit degeneratif, penulis Shawn Stevenson memutuskan mengubah gaya hidup jadi lebih sehat. Dia mengubah kebiasaan makan dan olahraganya.

Dalam proses tersebut Shawn menyadari bahwa tidur memiliki peran yang sama pentingnya dengan berolahraga dan makan teratur. Namun sayangnya sebagian individu tak mudah mendapatkan tidur nyenyak dan berkualitas.

Melalui laman Today, Jumat (15/4/2016), Steve berbagi tips bugar melalui tidur berkualitas.

1. Tidur tepat waktu

"Tidur tepat waktu sama seperti investasi tepat waktu. Tak peduli seberapa banyak Anda berinvestasi, yang terpenting adalah kapan (Anda melakukannya)," ujarnya. Waktu terbaik untuk memulai tidur adalah pukul 22.00 - 02.00 dini hari.

Menurut penelitian, tubuh mengeluarkan hormon pertumbuhan dalam waktu tersebut sehingga penting untuk pertumbuhan tulang, meningkatkan sistem imun, menguatkan tulang, dan sebagainya. Tidur pada jam tersebut membuat tubuh cukup menghasilkan hormon yang dibutuhkan.

2. Biarkan sinar matahari pagi membangunkan Anda

Penting untuk melihat sinar matahari di pagi hari saat Anda terjaga. Mendapat paparan sinar matahari alami membuat tubuh terjaga. Manfaatnya sama seperti kondisi gelap saat tidur memicu produksi melatonin.

"Paparan cahaya matahari alami di awal hari diterjemahkan sama seperti berkurangnya kadar kortisol di malam hari," kata Stevenson.

Kortisol adalah hormon stres yang dikaitkan dengan gangguan tidur. Mendapatkan cukup cahaya di pagi hari membuat kortisol meningkat untuk kemudian berkurang melalui hari. Paparan cahaya matahari juga meningkatkan produksi serotonin yang meningkatkan kualitas tidur.

3. Jangan membawa pekerjaan ke rumah

"Hal terburuk yang bisa kita lakukan adalah membawa pekerjaan ke tempat tidur. Benak tetap dipenuhi masalah pekerjaan," ujarnya. Artinya otak tak bisa mengakses kondisi rileks untuk tidur.

Stevenson menyarankan berlatih yoga atau meditasi untuk mengatasi hal itu dan mendapatkan tidur berkualitas. Pendapat ini juga ditunjang oleh sebuah studi yang menemukan individu yang terbiasa bermeditasi selama delapan minggu berhasil mendapat tidur lebih berkualitas.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.