Sukses

Menkes: Usia Bukan Patokan Terkena Diabetes

Anak-anak bisa mengidap diabetes tipe satu yang mengharuskan dia menjalani perawatan seumur hidup, suntik insulin

Liputan6.com, Jakarta Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Nila F Moeloek, tidak bosan untuk mengingatkan bahwa umur bukan lagi patokan individu bisa mengidap diabetes. Anak-anak yang masih di bawah umur pun bisa mengidap diabetes tipe satu yang mengharuskan dia menjalani perawatan seumur hidup berupa pemberian insulin lewat jalan suntikan.

Menkes mengharapkan agar kita rutin melakukan pemeriksaan gula darah. "Dua per tiga masyarakat kita yang terkena diabetes tidak menyadari bahwa dia sudah terkena diabetes. Pemeriksaan gula darah itu penting. Seperti di gambar-gambar, hanya satu tetes saja yang diminta," kata Menkes pada Peringatan Hari Kesehatan Sedunia di Pasar Modern BSD, Tangerang Selatan, Minggu (10/4/2016).

Salah seorang pengidap diabetes yang terkena di umur 14 tahun yang hadir pada acara itu, dr Mohammad Firas dari Brawijaya Clinic mengatakan, pemeriksaan gula darah secara berkala penting untuk dilakukan orang-orang yang memang berisiko tinggi. Berasal dari keturunan diabetes, berat badan berlebih, dan komplikasi darah tinggi.

"Harus sekali diperiksa jangan ditunda lagi," kata Firas.

Kalau misalnya pada tahun ini darahnya normal, jelas Firas, harus diulang lagi tahun depan dan tahun-tahun berikutnya guna memastikan kita benar-benar terhindar dari diabetes.

"Paling tidak, ketika tahu mengidap diabetes di stadium awal. Bukan di stadium lanjut," ujar Firas.

Upaya pencegahan dan penanggulangan diabetes menjadi penting dalam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan Global dengan target mengurangi angka kematian dini yang disebabkan oleh penyakit tidak menular dengan jumlah sepertiga pada tahun 2030.

Upaya tersebut hanya dapat terlaksana dengan sukses dengan adanya partisipasi seluruh sektor masyarakat termasuk pemerintah, pendidik, produsen, masyarakat umum, sektor swasta, media hingga individu itu sendiri.

“Diabetes adalah kondisi yang akan dialami penyandangnya seumur hidup, sehingga peran dalam pengendalian dan penanganan diabetes diperlukan kerja sama antara penyandang, tenaga kesehatan, dan bahkan keluarga,” kata Sandeep Sur, Presiden Direktur PT Novo Nordisk Indonesia.

“Melalui inisiatif Changing Diabetes, Novo Nordisk melakukan upaya berkelanjutan bersama para pemangku kepentingan untuk meningkatkan kesadaran, meningkatkan akses ke perawatan dan menangani aspek-aspek psikososial dari diabetes untuk meningkatkan kehidupan masyarakat dan mendukung para penyandang diabetes untuk mengelola kondisinya dengan lebih baik," kata dia menambahkan.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.