Sukses

Ingin Ganti Kelamin? Aktifkan Gen Ini

Ternyata leluhur mamalia sebenarnya memiliki suatu gen yang dapat diaktifkan untuk mengubah jenis kelamin.

Liputan6.com, Adelaide - Seperti diberitakan di media, ada orang-orang yang mengganti jenis kelaminnya karena alasan masing-masing. Tindakan ganti kelamin itu lazimnya melibatkan pembedahan yang dilanjutkan dengan perawatan keseimbangan hormon.

Ternyata, leluhur mamalia sebenarnya memiliki suatu gen yang dapat diaktifkan untuk mengubah jenis kelamin dari jantan menjadi betina atau sebaliknya.

Dikutip dari laporan lawas Popular Science pada Selasa (15/3/2016), dijelaskan bahwa sebelum kromosom Y berkembang, gen yang menentukan jenis kelamin hewan adalah Dmrt1.

Gen ini masih aktif pada sejumlah vertebrata, misalnya pada kadal dan burung. Mamalia tidak lagi menggunakan Dmrt1 sebagai penentu jenis kelamin.

Namun demikian, seperti telah dilaporkan dalam jurnal Development, suatu tim peneliti telah berhasil mengaktifkan kembali gen Dmrt1 pada tikus, yang termasuk hewan mamalia.

Peter Koopman, salah seorang penulis sekaligus peneliti genomik dan pencegahan penyakit di University of Queensland mengatakan melalui terbitan pers tentang hal itu.

Katanya, “Ketika tugas utama suatu gen digantikan oleh gen lain, kita menganggap hal itu terjadi karena gen aslinya telah kehilangan fungsinya atau tidak lagi muncul pada waktu dan tempat yang benar.

Jumlah sel  Sertoli (warna hijau) yang terdapat dalam testis langsung melonjak dalam tikus ketika gen Dmrt1 diaktifkan kembali. (Sumber Popular Science)

Para peneliti memisalkan gen Dmrt1 seperti mesin pemotong rumput yang terbengkalai di dalam garasi—kita menganggapnya sudah tidak menyala lagi atau pemiliknya sudah mempunyai penggantinya.

Namun demikian, dengan memunculkan gen Dmrt1 secara gencar, para peneliti mendapati bahwa “mesin pemotong rumput” itu masih menyala. Para peneliti telah berhasil mengubah jenis kelamin tikus betina menjadi seekor jantan.

Penelitian ini memperluas pengertian para peneliti tentang gen yang dapat mengendalikan jenis kelamin hewan. Pengetahuan ini dapat berguna untuk memastikan keragaman seksual di antara ternak atau hewan langka yang terancam punah. Atau sebaliknya, temuan ini dapat memastikan sifat homogen pada hama supaya tidak berkembang biak.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini