Sukses

Academic Health System Wujudkan Layanan Kesehatan Lebih Baik

Sinergi Academic Health System (AHS) sebagai tombak mewujudkan pelayanan kesehatan lebih baik

Liputan6.com, Jakarta Sinergi Academic Health System (AHS) sebagai tombak mewujudkan pelayanan kesehatan lebih baik. Hal itu diungkapkan oleh Direktur Jenderal Sumber Daya Iptek dan Dikti (Dirjen SDID) Kemristekdiki, Ali Gufron saat memberikan orasi ilmiah dalam acara Rapat Senat Terbuka dalam rangka Dies Natalies ke 70/Lustrum XIV Fakultas Kedokteran UGM, di Grha Sabha Pramana UGM, Sabtu (5/3/2016).

Pada acara yang dihadiri oleh ratusan undangan yang terdiri dari dosen, mahasiswa dan pemangku kepentingan bidang kedokteran itu, AliGufron mengungkapkan bahwa konsep ini sudah berjalan dengan baik di Negara Belanda dan Amerika Serikat.Gufron mengatakan, “Kami akan melaksanakan konsepAHS ini. Kami ingin agar konsepAHS ini benar-benar diimplementasikan.” 

AHS sendiri merupakan konsep yang memadukan beberapa komponen untuk bersinergi. Komponen tersebut antara lain Kemristekdikti, Kementerian Kesehatan, RSUP Dr. Sardjito, RS UGM, termasuk Puskesmas, klinik, kemudian bersama-sama dengan Fakultas Kedokteran dan Fakultas terkait, menjadi satu kesatuan terintegrasi, terutama dalam hal yang bersifat fungsional. Semuanya berfungsi untuk memperkuat penelitian, pendidikan, dan pelayanan kesehatan menjadi evidence based medicine sehingga masyarakat diharapkan menjadi sehat.

“Dengan begitu, pelayanan rumah sakit akan menjadi lebih baik dan berbasis penelitian. Karena rumah sakit memberikan pelayanan yang baru, alat baru, inovasi baru. Rumah sakit yang menjadi bagian dari AHS jika mengalami kesulitan dapat menghubungi Rumah Sakit yang lain yang lebih baik atau melakukan rujukan. Jadi pelayanannya lebih komprerhnsif,” ungkap Gufron.

Dalam acara tersebut juga diberikan penghargaan kepada pendidik, tenaga kependidikan, purnakarya yang dianggap berprestasi bagi Fakultas Kedokteran UGM di mana Gufron juga menjadi salah satu orang yang mendapatkan penghargaan tersebut.

Dalam kesempatan yang sama Gufron bersama Rektor UGM Dwikorita dan Co-Chair Tahir Foundation Dato’ Sri Tahir meresmikan pembangunan Gedung Pascasarjana FK UGM. Menurut Gufron kelemahan riset di Universitas ternama di Indonesia adalah keterbatasan peralatan laboratorium.

“Dengan adanya pembangunan gedung ini, saya harapkan dapat terselesaikan permasalahan tersebut. Karena dengan gedung yang mendukung, peralatan laboratorium yang lengkap dan canggih, semakin memacu riset menjadi lebih cepat lagi,” jelas Gufron.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.