Sepertiga Wanita di Jepang Pernah Dilecehkan di Tempat Kerja

Liputan6.com, Jakarta Menurut laporan pemerintah, hampir sepertiga wanita Jepang mengatakan mereka pernah dilecehkan di tempat kerja, dilansir dari Telegraph, Jumat (4/3/2016).

Dari hampir 10 ribu wanita yang disurvei, seperempatnya mengatakan pelecehan tadi datangnya dari atasan. Sementara satu dari empat wanita mengatakan mereka harus menghadapi kontak fisik yang tak diinginkan.

Hampir setengah dari wanita yang pernah dilecehkan ini mengatakan mereka menerima komentar tak pantas tentang penampilan, usia, dan fitur fisik - biasanya dari rekan kerja pria. 

Survei ini adalah survei pertama di jenisnya yang dilakukan di Jepang. Dalam survei ini, wanita berusia 25-44 tahun ditanyai tentang suasana lingkungan kerja mereka.

Dalam survei ini, 17 persen wanita mengatakan mereka pernah mendapatkan ajakan dan tekanan untuk melakukan hubungan seksual.Dua puluh delapan persen lainnya pernah diajak kencan dengan paksa.

Para wanita tadi juga melaporkan mereka sering mendapat pertanyaan tanpa henti tentang kehidupan pribadi mereka, seperti status pernikahan dan anak. Tiga puluh tujuh persen perempuan mengatakan mereka mendapatkan pelecehan dengan cara ini.

Dua pertiga wanita tadi mengatakan mereka lebih memilih diam. Sementara satu dari 10 wanita yang mengadukan pelecehan mengalami penurunan jabatan (demosi) atau harus menjalani sidang dengar pendapat yang tak simpatik.

Di Jepang, wanita hanya menduduki delapan persen posisi senior dalam perusahaan besar (yang memiliki di atas 100 karyawan), jauh lebih kecil dibandingkan angka global sebanyak 22 persen, menurut laporan the Grant Thornton International Business Report 2015.

Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe mengatakan dia ingin memenuhi 30 persen posisi pimpinan dengan wanita pada tahun 2020.