Sukses

Lari Vertikal, Butuh Persiapan Lebih dari Lari Biasa

Lari vertikal termasuk tingkat advance. Sehingga butuh latihan secara teratur dengan lari datar terlebih dahulu.

Liputan6.com, Jakarta Dalam beberapa tahun terakhir lari menjadi gaya hidup masyarakat perkotaan. Setelah lari datar marak, lari vertikal pun mulai dilakukan banyak orang. Tangga gedung-gedung tinggi jadi lokasinya. Namun amankah melakukan hal ini?

Menurut dokter spesialis kedokteran olahraga, Andi Kurniawan lari vertikal membutuhkan otot kaki yang kuat. Lalu risiko cedera pada lutut dan pergelangan kaki tinggi lebih tinggi. Sehingga tidak bisa dilakukan langsung bagi pemula, harus berlatih dengan lari datar terlebih dahulu.

"Lari yang datar-datar saja risiko cedera tinggi. Nah kalau vertikal running butuh kesiapan otot tungkai dan sendi lutut yang cukup bagus. Sehingga harus latihan dan persiapan teratur," tutur dokter Andi dalam acara jumpa pers gerakan #CelebrateHealth Combiphar di Jakarta ditulis Kamis (3/3/2016).

Setidaknya butuh latihan lari datar secara teratur minimal tiga bulan untuk bisa melakukan lari vertikal ini. Ketika sudah mampu melakukannya, denyut jantung akan meningkat dan sendi bekerja lebih berat.

Mengenai manfaat, dokter Andi menerangkan lari vertikal maupun datar sama. Baik bagi jantung dan tulang. Sehingga orang yang melakukan ini biasanya mereka yang suka olahraga ekstrim.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini