Kedua Belas Anak Ibu Nung Diberi Nama oleh Bidan Posyandu

Liputan6.com, Jakarta "Saking banyaknya anak sengsara membawa nikmat," sepenggal kalimat ini terucap dari mulut Ibu Nung, janda dengan 12 anak yang kini aktif mengajar anak-anak pemulung di kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

Mendiang suami Ibu Nung telah berpulang sejak Juni 2013 lalu akibat komplikasi paru-paru, jantung, dan diabetes selama delapan bulan lamanya.

Dalam salatnya Ibu Nung mengaku tak pernah lupa mengirim doa untuk almarhum suaminya. "Sebelum Bapak pergi, saya cuma bilang sama bapak kalo saya pengen pintar. Kata almarhum jangan ninggalin salat sama tahajud, cuma itu kuncinya," kenangnya dengan mata berkaca-kaca.

Berstatus janda, Ibu Nung kerap ditanya oleh tetangga di sekitar rumahnya tentang adakah keinginan untuk berumahtangga lagi. 

"Orang di sini pada kasihan lihat saya janda, banyak anak. Tapi Ibu mah enggak pingin nikah lagi. Saya cuma pingin sukses dan pintar," tegasnya.

Dari 12 anak Ibu Nung hanya satu yang sudah tidak tinggal bersamanya. Anak pertamanya, Indra Agustina (28) tinggal di Garut, kampung asal almarhum suami Ibu Nung. Sementara sebelas anak Ibu Nung yaitu, Siti (26), Ridwan (22), Firmansyah (21), Rizki (19), Cepy (17), Yulianti (15), M.Sidik (13), Novi Sri (10), Siti (8), Saiful (6), dan Aulia (5), tinggal bersamanya di Kelapa Dua Sasak, Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

Terkuak cerita berkesan perihal nama ke-12 anaknya. Ibu Nung mengaku sebelum melahirkan anaknya, tak sekali pun ia pernah mempersiapkan nama untuk anak-anaknya secara khusus. Nama anak-anak Ibu Nung adalah pemberian bidan atau teman-temannya. 

"Ibu mah enggak pernah ngasih nama. Paling kalo lahiran di Posyandu ya dinamain sama bidannya atau sama teman Ibu gitu. Ya sekarang aja baru ngerti kalo kasih nama anak harus yang baik," ungkapnya kepada Liputan6.com, ditulis Selasa (23/2/2016).