Sukses

Kopi Anda Bisa Jadi Lebih Bergula Dibanding Soda

Sudah banyak orang tahu bahwa soda berbahaya, namun bagaimana dengan kopi dari kafe favorit Anda?

Liputan6.com, Jakarta Anda mungkin sudah tahu, sering minum soda berbahaya bagi kesehatan. Namun, penelitian terbaru menemukan, minuman panas favorit Anda bisa jadi mengandung lebih banyak gula.

Suatu survei baru di Inggris yang dilakukan kelompok pengawas kesehatan Action on Sugar memaparkan kandungan gula pada minuman panas populer. Dan hasilnya ternyata mengejutkan. 

Ini beberapa temuan survei tadi, dikutip dari Glamour, Senin (22/2/2016), yang menunjukkan ada berapa sendok teh gula dalam setiap gelas minuman favorit Anda:

  • Starbucks venti white chocolate mocha, 18 sdt
  • KFC Mocha, 15 sdt
  • Starbucks venti chai tea latte, 13 sdt
  • McDonald's large mocha, 11 sdt
  • McDonald's large toffe latte, 8 sdt

Sebagai perbandingan, satu botol minuman Coca-cola mengandung 8 sdt gula.

Walaupun angka hasil survei ini mengejutkan, ahli diet dan ahli gizi bersertifikat, Lisa Moskovitz, RD, CEO dari NY Nutrition Group mengatakan dia tidak terkejut. "Ada alasannya kenapa minuman-minuman ini populer," ujarnya. "Kandungan gulanya yang tinggi tak hanya membuat minuman tadi terasa lebih enak, namun juga memberikan tambahan energi yang berpadu dengan kafein yang memang sudah ada dalam kopi dan teh tadi."

Moskovitz mengatakan Anda bisa kecanduan pada minuman-minuman tadi.

Panduan Diet Amerika yang baru menyarankan untuk mendapatkan kalori Anda tidak lebih dari 10 persen dari gula. Jika Anda memiliki pola makan dengan asupan 2000 kalori, itu artinya Anda tidak boleh mengonsumsi gula lebih dari 10 sdt per harinya.

Minuman manis pada umumnya mengkhawatirkan karena mereka bisa memasuki aliran darah Anda dengan cepat, dan meningkatkan gula darah Anda secara drastis.

Mengonsumsi terlalu banyak gula juga memiliki efek buruk jangka panjang, seperti penyakit jantung, kelebihan berat badan, gigi rusak, diabetes tipe 2, dan inflamasi pada tubuh yang sering diasosiasikan dengan risiko kanker.

Namun Beth Warren, penulis buku Living a Real Life with Real Food mengatakan, walaupun minuman tadi hanya memiliki sedikit nutrisi baik, tak ada salahnya Anda mengonsumsinya sesekali.

"Anda selalu bisa membuat pilihan buruk menjadi lebih baik dengan cara menyingkirkan kandungannya yang tidak sehat," ujarnya. Jadi, daripada mengonsumsi minuman manis dalam porsi besar, pilihlah versi yang lebih kecil. Dan mintalah barista Anda untuk tidak menambahkan krim kocok di atasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.