Sukses

Musim Hujan seperti Sekarang Bikin Nyamuk DBD Betah

Nyamuk pembawa virus DBD, Aedes aegypti sangat menyukai curah hujan ringan seperti yang terjadi di Jakarta belakangan ini.

Liputan6.com, Jakarta Nyamuk pembawa virus DBD, Aedes aegypti sangat menyukai curah hujan ringan seperti yang terjadi di Jakarta belakangan ini. Jumlah kasus Aedes aegypti hingga saat ini terus meningkat. Karena itu, masyarakat diimbau untuk mewaspadainya.

Demikian disampaikan ahli parasitologi, Prof. dr. Saleha Sungkar, DAP&E, MS, Sp. ParK pada wartawan di sela-sela Diskusi Panel Virus Zika di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Salemba, Jakarta, Rabu (17/2/2016). 

"Nyamuk ini paling suka berkembang biak di musim seperti saat ini. Karena hujan ringan membuat banyak air menjadi tertampung. Sedangkan saat hujan lebat, nyamuk ikut mati," katanya. 

Menurut Saleha, seharusnya musim kemarau nyamuk Aedes aegypti tidak bisa berkembang biak. Namun nyamuk yang sangat menyukai darah manusia ini ternyata tipe yang mudah panik dan cerdas. Kalau sedang menggigit dan orang yang bergerak, dia terbang. Dalam satu waktu dia bisa menghisap darah 5-6 orang dalam satu periode. Ketika cuaca panas karena pengaruh pemanasan global, dia bisa menahan kelembapan dengan mengurangi penguapan.

"Saat musim panas, nyamuk Aedes aegypti jadi kecil. Dia makan sedikit dan perlu berkali-kali menghisap darah. Ini yang membuat musim apa pun (hujan dan panas) membuat nyamuk ini terus ada sepanjang tahun, tidak ada istirahatnya walaupun puncaknya awal musim hujan seperti sekarang," ujarnya.

Meski begitu, kata dia, perlu diingat kalau virus dengue tidak serta merta menularkan virus sebab butuh 10-14 hari bagi dia untuk menyimpan virus DBD dalam perutnya. "Saat nyamuk mengisap darah seseorang, virusnya masuk ke dalam lambung. Dari situ butuh sekitar 10 hari hingga virus bergerak ke kelenjar ludah dan siap ditularkan. Jadi kalau dia melaporkan terkena DBD di Jakarta, padahal seminggu sebelumnya di Bogor, berarti mungkin dia terinfeksi disana," ungkapnya.

Saleha berpesan agar masyarakat selalu menjaga kebersihan dengan melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) 3 M (Menguras, Menutup, dan Mengubur). Selain itu, jangan sampai ada air tergenang di lingkungan rumah termasuk bak mandi, penampungan air di belakang kulkas, dan jangan gunakan tatakan pot bunga agar keluarga terhindari dari DBD.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.