Sukses

Kecanduan Media Sosial Pengaruhi Pola Hidup Sehat

Ponsel dan media sosial memiliki keterkaitan yang erat hingga timbulkan efek buruk bagi kehidupan manusia

Liputan6.com, Jakarta Perilaku ketergantungan yang nampak dari manusia saat ini ialah candu media sosial dalam kehidupan sehari-hari. Sayangnya, candu akan perilaku ini memiliki dampak yang buruk.

Menurut laporan Pew Research Center: Internet, Science & Technology, hampir satu dekade ini pengguna ponsel pintar terus meningkat per harinya dan hampir 46 persen penggunanya tidak bisa hidup tanpa perangkat mereka di setiap harinya. Terdapat 93 persen orang berusia 18 hingga 29 tahun mengaku menggunakan ponsel mereka untuk menghindari rasa bosan. Dikutip dari laman Huffington Post, Minggu (31/01/2016).

Dampak yang muncul akibat ponsel dalam dunia nyata ialah kualitas tidur yang buruk, kecemasan, hingga depresi yang melanda beberapa orang jika melepaskan dirinya dari ponsel serta penggunaan media sosial.

Pasalnya, ketika layar ponsel menampilkan kotak pemberitahuan atau notifications box reflek tangan dan otak seseorang langsung melakukan gerakan membuka ponselnya. 

Dapat dilihat secara kasat mata, kebutuhan manusia akan media sosial lebih buruk daripada keinginan untuk merokok juga mendapatkan istirahat yang cukup serta baik. Keinginan untuk berinteraksi langsung dengan individu lainnya juga tenggelam olej candu media sosial pada kehidupan sehari-hari.

Untuk menghindarinya, para ahli menyarankan waktu penjadwalan untuk menggunakan media sosial, dengan cara membuka media sosial di tengah istirahat saat gym, atau saat hendak tidur, atau saat waktu istirahat jam kerja. Hal tersebut disarankan sebagai salah satu cara untuk menemukan keseimbangan dalam kehidupan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.