Sukses

Suntikan Gel untuk Mengatasi Osteoporosis

Suatu cara baru untuk mengatasi kerapuhan tulang menggunakan cara cerdas berupa gel zat kapur yang disuntikkan langsung ke tulang.

Liputan6.com, Prancis - Sekelompok peneliti Prancis telah mengembangkan busa yang dapat disuntikkan, sehingga dapat dipergunakan untuk memperbaiki dan bahkan menumbuhkan kembali tulang-tulang yang telah meluruh.

Zat utama untuk tugas ini dikenal dengan semen kalsium fosfat (calcium phosphate cement, CPC). Zat ini sebelumnya telah dipakai untuk memperbaiki penyakit pada tulang, tapi belum pernah dalam bentuk yang disuntikan ke dalam tubuh.

Dikutip dari Interesting Engineering pada Rabu (27/1/2016), dengan merujuk kepada karya para peneliti itu, diketahui bahwa CFC dapat dikombinasikan dengan sejumlah bahan lain untuk membentuk busa yang dapat disuntikkan ke dalam tubuh pasien untuk keperluan perawatan. Tujuannya adalah untuk menolong orang yang mengidap penyakit, misalnya pengeroposan tulang (osteoporosis).

Osteoporosis adalah penyakit pada tulang yang sangat lazim pada orang yang menua. Penyakit ini berdampak pada 8 juta orang di seluruh dunia. Penyakit ini menyebabkan keretakan tulang akibat menurunnya kekuatan tulang. Penyakit tulang ini cukup serius karena tulang punggung, tulang panggul, dan tulang lengan depan cenderung patah karenanya.

Busa CPC dibuat melalui sejumlah tahap. Pertama, dua wadah suntik diisi dengan monosodium fosfat dan hidroksipropil metilselulose. Bahan kedua adalah sejenis gel, sehingga ketika dua zat itu dicampur bersamaan, terbentuklah suata gel berbasis air (hydrogel).

Bahan busa semen kalsium ini disuntikan untuk mengatasi pengeroposan tulang. (Sumber interestingengineering.com)

Hydrogel itu berada di dalam wadah suntik yang kemudian dihubungkan dengan wadah suntik lain yang berisi pasta CPC. Ketika dua zat itu bercampur, hasilnya adalah pasta busa CPC yang dimaksud.

Zat ini masih jauh dari pengujian pada manusia. Kenyataannya, zat itu baru dicobakan pada kelinci dan masih harus menjalani pengujian pada hewan dan sejumlah uji lainnya sebelum diizinkan untuk diuji pada manusia.

Potensi temuan ini menarik karena zat yang disuntikkan memerlukan lebih sedikit upaya yang diharapkan dapat mengatasi permasalahan penyakit tulang.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini