Sukses

Dokter Spesialis Peringatkan Akibat Krim Pemutih Wajah Instan

Produk yang dapat memutihkan kulit secara instan harus diwaspadai.

Liputan6.com, Jakarta Waspadai produk krim pemutih yang mengklaim wajah akan terlihat putih hanya dalam dua sampai tiga hari setelah pemakaian pertama. Bijaklah dalam menyikapi iklan produk yang menjanjikan hasil berlebihan agar Anda tak menyesal dan menghadapi risiko kesehatan nantinya. 

"Produk yang dapat memutihkan kulit secara instan harus diwaspadai. Biasanya mengandung bahan kimia seperti merkuri yang dapat memicu kanker," kata dokter spesialis kulit dan kelamin Rumah Sakit Bunda Jakarta, Rachel Juanda, ditulis Selasa (19/1/2016)

Pada dasarnya merkuri yang terkandung di dalam krim pemutih memiliki sifat karsinogenik. "Dunia medis sendiri tidak mengenal istilah krim pemutih kulit. Adanya krim untuk sekadar mencerahkan bagian kulit yang dirawat saja," kata Rachel menambahkan. 

Lagipula, memutihkan kulit bisa menurunkan pertahanan kulit terhadap sinar ultraviolet. Bisa-bisa kulit jadi rentan terpapar sinar matahari yang dapat memicu terjadinya kanker kulit. "Kalau ada produsen krim pemutih yang menjanjikan putih secara instan, patut diwaspadai. Tidak ada proses yang secepat itu," kata dia menekankan.

Dokter spesialis bedah onkologi Rumah Sakit Bunda Jakarta, Afrimal Syfaraduin yang turut hadir dalam sebuah diskusi bersama media pada Jumat (15/1/2016) juga menceritakan, pernah mendapat seorang pasien yang terkna kanker karena terlalu sering memakai krim pemutih wajah.

Tak tahunya, krim pemutih yang dia pakai itu mengandung bahan kimia yang ternyata memiliki sifat karsinogenik, yaitu merkuri. Dan memang, Afrimal sering kali mendapat pasien yang mudah sekali menjadi korban iklan hanya karena iming-iming dapat memutihkan wajah dalam waktu tidak lebih dari seminggu.

"Kodrat kulit orang Indonesia memang seperti ini (tidak kuning langsat atau putih). Justru, kulit orang bule itu yang mudah sekali terkena kanker kulit," kata dia menjelaskan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini