Sukses

Peringatan Konten!!

Artikel ini tidak disarankan untuk Anda yang masih berusia di bawah

18 Tahun

LanjutkanStop di Sini

Bintang Porno Memiliki Tingkat Penularan HIV Terendah

Padahal berganti-ganti pasangan, tapi kenapa industri pornografi memiliki tingkat penularan HIV terendah?

Liputan6.com, Jakarta Namanya juga bintang porno jadi bukan rahasia umum mereka berhubungan seks dengan banyak orang. Padahal, berganti-ganti pasangan seks rawan terkena HIV. Tapi, mengapa industri pornografi memiliki tingkag penularan HIV terendah?

Situs medicaldaily menjelaskan, bintang film porno itu sering diuji Penyakit Menular Seksual (PMS). Selain itu, bintang porno diminta memakai kondom saat beradegan. Dan inilah yang rahasia di balik sehatnya bintang film porno:

1. Peraturan Pemerintah dalam Industri Porno

Safer Sex in the Adult Film Industry Act yang dikenal dengan Measure B disahkan menjadi undang-undang pada 2012 setelah beberapa laporan mewabahnya HIV dalam industri pornografi,

Veteran bintang porno Mark Wallice yang juga diketahui pengguna obat-obatan suntikan menyembunyikan status positif HIV selama dua tahun. Adult Industry Medical (AIM), klinik yang mengetes STD pada industri porno tak mendiagnosa Wallice sampai tahun 1998, alhasil ia sudah menularkan kepada tujuh wanifa.

Kemudian pada tahun 2004, AIM mendiagnosa bintang porno Darren James dengan HIV setelah ia memfilmkan adegan ejakulasi internal yang melibatkan seks anal tanpa kondom, yang dikenal sebagai "AnalCremePie."

Sebelum terinfeksi, James hanya diuji dua kali sebulan (ini sebelum pengujian menjadi wajib) Dia kemudian menginfeksi empat perempuan.

Sebuah tes PCR (polymerase chain reaction), yang merupakan standar industri, membutuhkan waktu sekitar dua minggu untuk menunjukkan HIV hadir dalam aliran darah.

Itulah yang membuat penggunaan kondom harus diterapkan. Michael Weinstein, presiden AIDS Healthcare Foundation (AHF), dan Asosiasi Medis LA County, berpendapat ini menjadi alasan yang tepat bintang porno wajib pakai kondom.

Mereka percaya Measure B, yang mengamanatkan penggunaan kondom di semua adegan vagina dan dubur, akan membantu menghentikan penyebaran penyakit meskipun tidak ada bukti pengaruhnya secara hukum.

Aturan baru, yang diusulkan oleh Divisi Keselamatan dan Standar Kesehatan California (Cal / OSHA), menyarankan penggunaan kacamata, kondom, dental dam, sarung tangan, dan penjaga kulit lainnya untuk mencegah risiko penularan PMS. Peraturan juga memungkinkan warga menuntut pemain yang tidak menggunakan kondom.

Tapi bagi sebagian orang, peraturan ini termasuk ke dalam pelanggaran terhadap kebebasan berekspresi.

"Meminta artis dewasa memakai kacamata adalah sama dengan meminta balerina memakai sepatu. Itu tidak hanya ancaman tidak cocok dan secara efektif melarang produksi di California, " kata Diane Duke, CEO dari Free Speech Coalition (FSC), sebuah kelompok perdagangan untuk hiburan dewasa.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Pengujian STD

2. Pengujian STD

Dari tahun 1998 sampai sebelum disahkan Measure B, AIM telah menguji sekitar 1.200 aktor porno untuk HIV dan PMS sebulan sekali, setiap bulan. Hasil paling cepat keluar 14 hari kemudian.

Kemudian pada tahun 2013, tiga pemain - Cameron Bay, pacarnya Rod Daily, dan aktor ketiga identitasnya masih belum diketahui - positif HIV. Tidak ada yang menunjukkan penularan terjadi saat syuting porno

Namun demikian, tiga kasus itu membuat FSC mengumumkan aturan baru untuk memantau PMS. Ini termasuk wajib uji STD setiap 14 hari daripada setiap 28 hari. Tes tidak hanya untuk HIV tetapi juga untuk klamidia, gonore, sifilis, herpes simplex virus, human papillomavirus, hepatitis B dan C, dan infeksi trikomonas.

Selanjutnya, aktor porno saat ini diwajibkan diuji setiap 14 hari daripada setiap 28 hari.

Nina Hartley, seorang bintang porno dan direktur, pendidik seks, dan perawat terdaftar, telah melihat perubahan industri sejak 1980-an. Dia mendukung pengujian STD dua mingguan.

3 dari 4 halaman

Kondom bisa mematikan bintang porno

3. Kondom bisa mematikan bintang porno

Bintang porno perempuan mengatakan kondom membuat mereka berisiko jauh lebih besar dibanding laki-laki. Alasannya yakni gesekan.

"Jika pasangan saya ingin memakai satu, saya tidak pernah mengatakan tidak," kata Chanel Preston, bintang porno dan Presiden Adult Performer Advocacy Committee (APAC) kepada Medicaldaily.

Namun ia mengatakan itu akan berbeda juka mereka harus melakukan hubungan seks sepanjang waktu. Mereka harus melakukan hubungan intim lebih lama dibanding seks biasa, minimal 30 menit hingga berjam-jam.

"Itu menyebabkan banyak gesekan. Jika saya menggunakan kondom setiap hari, itu akan sangat menyakitkan bagi saya," katanya.

Preston juga mengkhawatirkan terjadinya "ruam kondom" yang bisa menyebabkan jamur dan bakteri infeksi. Berkenaan dengan infeksi jamur, ini bisa terjadi ketika pelumas pada kondom, yang mengandung spermisida nonoxynol-9.

"Kondom meningkatkan kehadiran setidaknya tiga bakteri dalam vagina dan meningkatkan eritema (kemerahan) terkait dengan gesekan," kata psychophysiologist seksual dan ahli saraf Dr Nicole Prause.

"Para pemain benar. Kondom meningkatkan gesekan dan, jika Anda tahu status infeksi Anda, kondom dapat meningkatkan risiko infeksi bakteri lainnya. "

4 dari 4 halaman

Masa depan film porno

4. Masa Depan Film Porno

Banyak pemain film porno melihat Measure B sebagai ancaman bagi mereka. Industri film dewasa mengatakan tidak perlu peraturan pemerintah untuk meningkatkan keamanan. Itu semua sudah kewajiban industri porno menjaga kesehatan pemainnya.

Organisasi seperti FSC dan APAC dibentuk agar pemain bisa belajar segala sesuatu yang mereka butuhkan tentang industri.

Measure B menyebabkan banyak perusahaan porno pindah ke kota yang ramah bisnis seperti Las Vegas.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.