Sukses

Kerja Bakti Jadi Upaya Paling Efektif untuk Pencegahan DBD

Kerja bakti ternyata hal tersebyang sering dilakukan masyarakat teryata adalah upaya terefektif dalam pencegahan DBD

Liputan6.com, Jakarta Tahun 2015 Kementerian Kesehatan telan cukup berhasil dalam menanggulangi kasus DBD.

Keberhasilan ini didukung oleh keikutsertaan pihak pemerintah pusat di sejumlah daerah hingga masyarakat. Maret 2015 lalu Kemenkes menerima laporan perihal Kejadian Luar Biasa (KLB) DBD di Jawa Tengah.

Sebanyak 38 kabupaten kota, 37 memang masih positif terhadap KLB DBD, namun satu diantaranya tidak melaporkan hal tersebut karena sukses melakukan pencegahan secara rutin.

Kota Mojokerto merupakan satu-satunya kota yang bebas dari KLB DBD, sebab Gubernur dari Mojokerto selalu melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) di setiap minggu sepanjang tahun, dan penduduk setempat terbiasa menjalankan aktivitas tersebut di setiap minggunya.

"Mengapa melakukan kerja bakti di setiap minggu? Karena siklus hidup nyamuk adalah delapan hari, jadi pada hari ke delapan jentik-jentiknya yang akan berubah harus kita berantas, jangan sampai di hari ke sembilan mereka berubah menjadi nyamuk dewasa", ujar dr. H. Mohammad Subuh, MPPM, saat melakukan temu media di lingkungan Kemeterian Kesehatan, Selasa (12/01/2016).

Akibat kejadian tersebut, lagi-lagi Subuh menekankan agar seluruh masyarakat di Indonesia tidak segan-segan bersedia mencegah perkembangan nyamuk yang menjadi tujuan utama dari PSN ini.

"Karena tak ada cara efektif yang lain, selain membudayakan pemberantasan sarang nyamuk kepada seluruh jajaran dan lapisan masyarakat," ujar Subuh dengan tegas.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini