Sukses

Jumlah Kematian Ibu Hamil di Jawa Masih Tinggi

Jumlah kematian ibu yang hamil karena proses persalinan dan nifas masih tinggi di sembilan provinsi, khususnya di Jawa Barat, Jawa Tengah

Liputan6.com, Jakarta Jumlah kematian ibu yang hamil karena proses persalinan dan nifas masih tinggi di sembilan provinsi, khususnya di Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Begitu disampaikan Direktur Jenderal Bina Gizi dan KIA, dr Anung Sugihantono, M.Kes di sela-sela temu media di Kantor Kementerian
Kesehatan, Jakarta, ditulis Rabu (6/1/2016).

"Ada 9 Provinsi yang menyumbang 58 persen angka kematian ibu yaitu Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Lampung, Banten, Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Sulawesi Selatan. Meski angka kematian Ibu relatif menurun pada 2014 dan 2015 dibandingkan pada tahun 2013 namun Angka Kematian Ibu mencapai 359 per 100.000 Kelahiran Hidup dinilai masih tinggi. Di Brebes misalnya per 31 desember 2015 jumlah ibu hamil yang meninggal mencapai 67 orang dari 100 ribu wanita hamil," katanya.

Untuk mengatasi hal tersebut, kata Anung, daerah dengan jumlah kematian ibu hamil dan anak yang tinggi akan diprioritaskan dengan sejumlah program pemerintah seperti peningkatan anggaran agar tenaga kesehatan datang ke rumah penduduk. 

"Ibu hamil yang rajin periksa biasanya hanya trimester pertama. Mereka yang harus menerima tablet tambah darah itu bila tidak datang lagi, nantinya akan didatangi langsung ke rumahnya. Dengan begitu, kesehatan masing-masing ibu hamil juga dapat terkontrol."

Anung menambahkan, peran Pemerintah Daerah kini terus didorong untuk memperbaiki pelayanan kesehatan primer sehingga wanita hamil tidak lgi mengalami kesulitan sarana yang tidak lengkap. "Pemimpin di setiap desa harus mengubah mindset-nya, jangan lagi ada ibu yang meninggal, dengan begitu, peran Pemda jadi besar," pungkasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini