Sukses

Dokter Indonesia Belum Siap Hadapi MEA?

Memasuki era MEA 2016, pemerintah akui belum ada kesepakatan khusus terkait kompetensi dokter yang boleh praktik di Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta Memasuki era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2016, pemerintah mengakui belum ada kesepakatan khusus terkait kompetensi dokter yang boleh praktik di Indonesia.

Menurut Staf Khusus Menteri Bidang Peningkatan Pelayanan Kementerian Kesehatan Prof Akmal Taher, kompetensi ini seharusnya menjadi dasar namun ternyata belum semua menyepakatinya. Belum lagi beberapa negara memiliki standar yang tinggi seperti misalnya Singapura.

"Dalam pertemuan se-ASEAN yang dihadiri dokter, dokter gigi dan perawat belum ada rekognisi yang menjadi dasar. Padahal syarat kompetensi sudah tentu harus dimiliki tenaga terampil, seperti dokter. Tapi untuk mendapatkan itu, dilihat penduduknya, kebutuhannya sama atau tidak," katanya saat temu media di Kantor Kementerian Kesehatan, Jakarta, Rabu (5/1/2015). 

Akmal menuturkan, sejauh ini pertukaran tenaga medis telah dilakukan namun masih dalam lingkup terbatas. Seperti misalnya untuk transfer of knowledge, human interaction seperti misalnya tenaga kesehatan yang dikirim bila ada gempa atau bencana serta penelitian.

"Sampai hari ini belum ada harmonisasi dalam pendidikan, khususnya kedokteran dan aturan misalnya untuk pelayanan kosmetik yang pendidikannya mungkin bisa sama tapi ada aturan lain yang harus dilakukan," ungkapnya.

Di sisi lain, Menteri Kesehatan Nila Moeloek mengatakan, kompetensi dokter Indonesia tidak kalah dengan luar negeri. Namun perlu ada aturan yang jelas. Misalkan, apakah Singapura mau menerima dokter dari Myanmar sedangkan negara mereka kecil dengan fasilitas lengkap dan sebagainya.

"Seluruh ASEAN belum siap, masih perlu rekognisi melalui satu lembaga konsil seperti Konsil Kedokteran, Keperawatan dan sebagainya, nanti dia yang menyaring dokter asing yang masuk ke Indonesia dan sebaliknya," pungkasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.