Sukses

Studi: Ternyata Ada Dampak Buruk Melihat Model Tubuh Gemuk

Melihat model iklan bertubuh besar untuk mewakili sesuatu yang positif dapat memiliki dampak “penularan” pada pemirsa.

Liputan6.com, Vancouver - Dunia fashion kerap dicela karea menggunakan model sangat kerempeng sehingga mengundang kebiasaan buruk mereka yang sangat ingin kerempeng. Sekarang, para peneliti menduga dampak yang sama terjadi pada model yang sangat montok.

Penelitian oleh sekolah bisnis Simon-Fraser University menungkapkan bahwa para peserta penelitian yang terpapar pada orang bertubuh besar dalam iklan-iklan menilai obesitas sebagai dapat diterima secara sosial daripada mereka yang terpapar pada model iklan yang lebih mungil.

Dikautip dari Huffington Post pada Sabtu (12/12/2015), penelitian ini dipimpin oleh Brent McFerran dan Lily Lin. Ditengarai, melihat model bertubuh besar untuk mewakili sesuatu yang positif dapat memiliki dampak “penularan” pada pemirsa.

“Mereka yang terpapar kepada penerimaan iklan itu memiliki motivasi yang lebih rendah untuk menjaga bentuk tubuh,” demikian tertulis dalam penelitian itu yang diterbitkan oleh Journal of Public Policy & Marketing.

Dalam beberapa bagian penelitian, para peserta ditawari sejumlah cemilan dan diminta untuk menceritakan penganan ideal mereka. Jawaban yang diberikan berbeda-beda, namun berseusuaian dengan iklan yang telah mereka lihat.

Penerimaan tubuh yang lebih besar meningkatkan kecenderungan seseorang untuk memilih makanan yang tidak sehat dan mengurangi motivasi untuk menjaga bentuk tubuh, demikian diungkapkan dalam laporan "The (Ironic) Dove Effect".

Namun demikian, model Ruby Roxx dari Vancouver tidak terlalu yakin dengan hal itu. Ia menuliskan kritikan melalui blognya.

“Permasalahan makan bukan datang dari melihat gambar, demikian juga halnya dengan obesitas,” tulis Roxx. “Menggapai versi terbaik tentang diri kita adalah apa yang seharusnya menjadi tujuan kita, daripada menjadi seseorang yang bukan kita.”

Roxx mengatakan bahwa ia lebih sehat sekarang daripada sewaktu 30 lbs lebih ringan. Ketika itu, ia mengenakan pakaian yang ukurannya lebih kecil karena ia masih merokok dan bisa tidak makan berhari-hari, jelasnya.

McFerrran mengatakan bahwa persoalan timbul ketika membuat pernyataan yang menghakimi tentang tubuh manusia—tubuh bentuk manapun.

Mengkaitkan kelebihan berat dengan model-model yang kelebihan berat dengan pesan bahwa mereka berukuran “rata-rata” atau “nyata” memang berbahaya, katanya kepada CBC News.

“Penggunaan cakupan jenis tubuh bisa jadi merupakan hal yang baik, sepanjang kita tidak menjelekkan salah satu pihak, entah besar ataupun kecil, dan mengatakan bahwa inilah yang harus diraih, atau inilah yang baik.”

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.