Sukses

Kemkes Sosialisasi Penggunaan Obat Secara Bijak

Kurangnya pemahaman masyarakat dan informasi dari tenaga kesehatan, menyebabkan penggunaan antibiotik menjadi salah guna.

Liputan6.com, Jakarta Kurangnya pemahaman masyarakat dan informasi dari tenaga kesehatan, menyebabkan penggunaan antibiotik menjadi salah guna. Persepsi yang masih beredar saat ini, masyarakat bisa membeli antibiotik secara bebas tanpa resep dokter sehingga memicu resistensi antibiotil

Melalui program Gerakan Cerdas Menggunakan Obat (Gema Cermat), Kementerian Kesehatan melakukan sosialisasi kepada 300 orang yang terdiri dari berbagai elemen masyarakat. Mulai dari akademisi, organisasi profesi seperti Kowani, Yayasan Orangtua Peduli, Kader Posyandu, Komunitas Blogger, Ikatan Sarjana Farmasi, Ikatan Apoteker Indonesia, Ikatan Bidan Indonesia dan Saka Bhakti Husada.

"Penggunaan obat bebas secara berlebihan (over dosis) akan menimbulkan efek samping atau interaksi obat yang seringkali memicu masalah kesehatan baru," katanya melalui siaran pers yang diterima Liputan6.com, Jumat (27/11/2015).

Menurut Hasil Riset Kesehatan Dasar 2013, sebanyak 35,2 persen rumah tangga ternyata menyimpan obat untuk mengobati diri sendiri (swamedikasi). Dari 35,2 persen rumah tangga yang menyimpan obat, 35,7 diantaranya menyimpan obat keras dan 27,8 diantaranya antibiotik serta 86,1 persen antibiotik itu diperoleh tanpa resep.

"Obat harus digunakan secara tepat dan rasional agar mencapai efek pengobatan. Masyarakat seharusnya juga mendapat informasi yang akurat dan memadai tentang obat yang digunakan," pungkasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini