Sukses

IPM, Teknologi Atasi Nyeri Pinggang tanpa Operasi

Nyeri pinggang adalah nyeri yang tampak sederhana tetapi dapat sulit diobati.

Liputan6.com, Jakarta Nyeri pinggang adalah nyeri yang tampak sederhana tetapi dapat sulit diobati. Apalagi bila nyeri pinggang menetap meski telah mendapat obat, pembedahan biasanya menjadi solusi terakhir. Sayangnya dari 10 pasien yang disarankan untuk operasi, hanya 1 orang yang mau melakukan tindakan pembedahan ini.

Begitu disampaikan pakar nyeri dari Klinik Nyeri dan Tulang Belakang Jakarta dr Mahdian Nur Nasution SpBS saat temu media di Jakarta, ditulis Kamis (26/11/2015).

"Interventional Pain Management (IPM) merupakan cabang ilmu kedokteran ke 34 yang mempelajari tentang diagnosis dan pengobatan gangguan nyeri dengan menerapkan teknik-teknik intervensi dalam menangani nyeri subakut, kronik, persisten, dan nyeri yang sulit diatasi, baik secara independen maupun bersama dengan modalitas terapi lainnya. Dengan kolaborasi beberapa dokter spesialis, penanganan nyeri pinggang diharapkan dapat efektif dan tidak perlu sampai dioperasi," katanya.

Beberapa terapi intervensi yang dapat dilakukan untuk mengatasi nyeri pinggang tanpa operasi yaitu:

1. Injeksi facet

Obat anestesi dan steroid disuntikkan ke dalam sendi facet pada ruas tulang belakang. Bila nyeri hilang segera setelah obat disuntikkan, maka nyeri berasal dari gangguan facet (sendi) tersebut.

2. Rizotomi menggunakan radiofrekuensi

Merupakan tindakan pemanasan saraf di daerah sendi facet yang menimbulkan nyeri. Pemanasan dilakukan menggunakan teknologi radiofrekuensi pada saraf yang dituju sehingga saraf tersebut tidak lagi menghantarkan sinyal nyeri ke otak secara permanen. Tindakan ini dianjurkan bagi pasien yang tidak memberikan respons terhadap terapi lain.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Injeksi steroid

3. Injeksi steroid pada epidural di daerah lumbal

Terapi ini bertujuan untuk mengurangi peradangan di sekitar saraf dan dapat meredakan nyeri pinggang selama satu minggu hingga beberapa bulan. Penyuntikan ini efektif bila dikombinasikan dengan program rehabilitasi dan latihan fisik.

4. Intradiscal electrothermal therapy (IDET)

Intradiscal electrothermal therapy (IDET) bisa dibilang merupakan teknologi minimal invasive terbaru untuk mengatasi nyeri pinggang. Dokter umumnya akan melakukan pemeriksaan sebelum prosedur ini dilakukan. Sebelum IDET dilakukan pada pasien dengan nyeri pinggang, dokter akan memberikan obat bius lokal pada pasien.

Menggunakan bantuan sinar X dan juga cairan warna yang dimasukan kedalam tubuh (fluoroscopy), dokter kemudian memasukan sebuah jarum berongga yang berisi tabung fleksi (kateter) yang ditempatkan didalam lingkaran diluara anulus yang selanjutnya dipanaskan hingga suhu 90 derajat celcius. Panas yang dimaksud ini berfungsi untuk menghancurkan serabut saraf yang menimbulkan nyeri pinggang. Setelah prosedur dilakukan, pasien akan diberikan antibiotik intravena untuk mencegah terjadinya infeksi.

3 dari 4 halaman

Prosedur penghilang nyeri pinggang

5. Pemasangan RACZ kateter

Sesuai dengan namanya, prosedur ini pertama kali dikembangkan oleh dr. Gabor Racz, pria kelahiran Hongaria. Prosedur ini dikembangkan olehnya sekitar tahun 1980 an. Racz kateter yang berukuran mikro ini pada kasus nyeri pingang dipasangkan di rongga epidural pada tulang belakang pasien dengan tujuan untuk memudahkan penyuntikan obat seperti kortison tepat sasaran di daerah yang mengalami nyeri yang umumnya disebabkan karena jaringan parut pada saraf-saraf tulang belakang.

Pemasangan alat ini membutuhkan waktu sekita 30 hingga 60 menit. Untuk mengkontrol nyeri pada pasien dengan nyeri pinggang setidaknya dibutuhkan 3 kali penyuntikan dalam kurun waktu 12 bulan.

6. Spinal cord stimulation

Tindakan ini dilakukan untuk memanipulasi rangsang nyeri pada kasus-kasus nyeri kronis di daerah punggung, lengan, atau tungkai. Prosedur ini dilakukan dengan menanamkan alat stimulator pada daerah tulang belakang untuk kemudian menghilangkan nyeri pinggang yang dialami pasien.

4 dari 4 halaman

Epidurolysis

7. Epidurolysis

Tindakan ini dilakukan untuk melonggarkan dan menghancurkan jaringan parut di rongga epidural tulang belakang, sehingga obat-obat lain dapat masuk dengan mudah. Jaringan parut ini biasanya terbentuk akibat perdarahan ke dalam rongga epidural pasca operasi. akibatnya, saraf di daerah tersebut dapat terjepit dan menimbulkan nyeri. Epidurolisis dilakukan dengan cara menyuntikan obat melalui kateter pada rongga epidural dalam tiga tahapan.

8. Epiduroscopic laser neural decompression (ELND)

Merupakan tindakan endoskopik pada rongga epidural (epiduroskopik), yaitu meneropong ke dalam rongga epidural, sekaligus memperbaiki penyebab nyeri dan mengurangi tekanan pada saraf dengan menggunakan teknologi laser.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini