Sukses

Baca Buku Self Help Malah Bikin Depresi?

Individu yang membaca buku-buku self-help yang berfokus pada masalah memiliki gejala depresi yang lebih besar.

Liputan6.com, Jakarta Banyak alasan dibalik hobi seseorang membaca buku, salah satunya untuk bersantai. Tapi, sebaiknya berhati-hati memilih buku yang akan Anda baca jika itu tujuannya. Sebuah penelitian terbaru mengungkap, membaca buku self-help tertentu malah meningkatkan level stres dan membuat Anda semakin depresi.

Dalam sebuah studi yang dipublikasikan dalam Jurnal Neural Plasticy, peneliti dari University of Montreal di Kanada efektivitas buku self-help tersebut.

Mereka menganalisis 30 partisipan yang secara acak dibagi menjadi dua kelompok berdasarkan ketertarikan terhadap buku self-help yang mengulas masalah serta dan berorientasi pada pengembangan diri.

Para peneliti mengukur beberapa elemen seperti reaksi stres (kadar kortisol dalam liur), keterbukaan, disiplin diri, ekstraversi, welas asih, stabilitas emosional, kepercayaan diri, serta gejala depresi.

Hasilnya, individu yang membaca buku-buku self-help yang berfokus pada masalah memiliki gejala depresi yang lebih besar. Sementara mereka yang membaca buku self-help bertema pengembangan diri juga meningkat reaksi stresnya dibandingkan individu yang sama sekali tak membaca.

"Secara nyata tak tampak perbedaan antara mereka yang membaca dan yang tidak membaca buku-buku tipe itu. Meski demikian, hasill penelitian kami menunjukkan pembaca dari buku self-help tipe tertentu mengeluarkan kadar kortisol saat berhadapan dengan situasi yang penuh stres. Pembaca buku self-help tipe lainnya menunjukkan gejala depresi yang lebih tinggi dibandingkan mereka yang tak memmbaca," ujar penulis utama penelitian, Catherine Raymond, dilansir dari Medindia, Kamis (19/11/2015).

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.