Sukses

7 Desa Dinobatkan Aman Pangan oleh BPOM

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menobatkan tujuh dari 390 desa atau kelurahan di Indonesia menjadi Desa Pangan Aman 2015

Liputan6.com, Jakarta Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menobatkan 7 dari 390 desa atau kelurahan di Indonesia menjadi Desa Pangan Aman 2015. Ketujuh desa ini dinilai memiliki komitmen tinggi terhadap keamanan pangan, kader keamanan pangan yang aktif, program mandiri keamanan pangan, dan mampu meningkatkan perekonomian desa. 

Menurut Kepala BPOM Roy Sparinga, pemberian anugerah Desa Pangan Aman ini merupakan bagian dari Program Nasional Gerakan Keamanan Pangan Desa (GKPD). Tujuannya adalah untuk memperkuat ekonomi desa dengan program keamanan pangan (food safety) melalui kemandirian masyarakat desa.

"Program ini telah ada sejak 2014 ini dan telah mengintervensi 390 desa di 31 provinsi dan menghasilkan kurang lebih 3.600 Kader Keamanan Pangan Desa, terdiri atas ibu-ibu PKK, Karang Taruna, guru, tenaga Penyuluh Keamanan Pangan (PKP) dan District Food Inspector (DFI) serta 10.800 komunitas desa atau kelurahan," katanya melalui siaran pers, Senin (16/11/2015).

Ketujuh desa tersebut adalah:

1. Desa Nagari Cupak di Solok, Sumatera Barat,

2. Kelurahan Lokatabat Selatan di Banjarbaru, Kalimantan Selatan

3. Desa Kuala Secapah di Mempawah, Kalimantan Barat

4. Desa Pekon Pujiharjo di Pringsewu, Lampung,

5. Desa Mendalo Darat di Muaro Jambi,

6. Kelurahan Cibubur, Ciracas, Jakarta Timur

7. Kelurahan Wirogunan, Mergangsang, Yogyakarta

"Selamat kepada kepala desa atau lurah yang hari ini menerima penghargaan Desa Pangan Aman. Semoga program keamanan pangan tetap dapat dilaksanakan secara pro-aktif di wilayah kerja saudara, sehingga masyarakat terlindung dari risiko pangan yang tidak aman. Kami juga mengajak desa-desa lainnya di Indonesia untuk berkomitmen terhadap keamanan pangan," ujarnya pada acara Pembukaan Workshop Monitoring dan Evaluasi Gerakan Keamanan Pangan.**

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.